Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Terkini Bisnis: Soal Gaji Karyawan Garuda hingga Rekor PMI Manufaktur

Berita terkini bisnis sepanjang Rabu pagi dimulai dari Garuda menjamin tetap menggaji karyawan tak ikut pensiun dini hingga rekor PMI manufaktur RI.

2 Juni 2021 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu pagi, 2 Juni 2021, dimulai dari Garuda menjamin tetap akan menggaji karyawan yang tak ikut dalam program pensiun dini hingga PMI manufaktur Indonesia mencetak rekor tertinggi di level 55,3.

Adapula berita AirAsia X Bhd mengumumkan pemegang saham menyetujui restrukturisasi utang dan Lion Air Group menyampaikan informasi terbaru mengenai aturan penumpang perjalanan udara.

Berikut empat berita terikni ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu pagi:

1. Garuda Pastikan Tetap Gaji Karyawan yang Tak Ikut Program Pensiun Dini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menjamin tetap akan menggaji karyawannya yang tak ikut dalam program pensiun dini. Manajemen menampik kabar yang beredar sebelumnya, yang menyatakan perusahaan tak akan memberikan gaji untuk karyawan yang tidak mengambil program efisiensi tersebut karena kesulitan likuiditas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Perlu kami sampaikan bahwa sampai dengan ketetapan resmi dari perusahaan atas implementasi pensiun yang dipercepat bagi karyawan yang mendaftar untuk berpartisipasi, segala hak karyawan tetap dipenuhi oleh perusahaan mengacu pada ketentuan yang berlaku, termasuk pemenuhan pembayaran gaji,” ujar manajemen Garuda Indonesia dalam keterangan yang disampaikan humas perusahaan, Rabu, 2 Juni 2021.

Perusahaan pelat merah memastikan program pensiun dini yang dipercepat tidak bersifat wajib. Artinya, program itu bersifat sukarela dan tanpa paksaan.

Garuda Indonesia telah dua kali menawarkan program pensiun dini kepada karyawan sejak pandemi Covid-19. Program tersebut kembali dibuka setelah utang perusahaan membengkak sampai Rp 70 trilun.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pandemi membuat perusahaan mengalami kesulitan lantaran turunnya jumlah penumpang. “Pandemi memang memukul industri kita dengan sangat dalam,” ujar Irfan kepada Tempo, Selasa petang, 1 Juni.

Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir sejatinya telah memiliki empat opsi penyelamatan Garuda Indonesia. Opsi itu terlihat dalam paparan Kementerian BUMN yang telah disampaikan kepada Dewan Direksi Garuda.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. AirAsia X Malaysia Direstui Pemegang Saham untuk Restrukturisasi Utang

AirAsia X Bhd mengumumkan, Selasa, 1 Juni 2021, pemegang saham menyetujui restrukturisasi utang maskapai penerbangan bertarif rendah Malaysia itu. Restrukturisasi utang dinilai sebagai kunci untuk bertahan.

Pemegang saham afiliasi jarak jauh AirAsia Group Bhd menyetujui semua resolusi pada rapat umum pemegang saham luar biasa, termasuk rights issue dan pembelian saham bagi investor baru untuk mengumpulkan 500 juta ringgit.

AirAsia X pada Oktober tahun lalu mengusulkan restrukturisasi utang 64,15 miliar ringgit (15,6 miliar dolar AS) menjadi jumlah pokok 200 juta ringgit dan sisanya dibebaskan.

Maskapai tersebut mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa resolusi tersebut disahkan dengan setidaknya margin 99,8 persen, dan menandai tonggak penting dalam kemajuan restrukturisasi.

"Persetujuan ini telah diperoleh secara bersamaan dengan negosiasi akhir yang diadakan dengan kreditur," tulis perusahaan menambahkan bahwa dengan penasihat Seabury Capital yang berbasis di New York telah "dalam pembicaraan aktif dan produktif" dengan para lessor dan lainnya.

Pengadilan Malaysia pada Februari memberikan izin kepada maskapai untuk mengadakan pertemuan terpisah dengan kelompok kreditur yang berbeda dalam waktu enam bulan, untuk memberikan suara pada skemanya.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Aturan Penumpang Lion Air Terbaru, Rapid Test Antigen Berlaku 2 Hari

Lion Air Group menyampaikan informasi terbaru mengenai aturan penumpang perjalanan udara periode 1 Juni 2021 hingga batas waktu yang tidak ditentukan untuk penerbangan rute domestik.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang M. Prihantoro mengatakan ketentuan penerbangan domestik diatur sesuai SE No. 34/2021 Kementerian Perhubungan tentang Perubahan Atas SE Menteri Perhubungan No.26 tentang Petunjuk Pelaksana Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara dalam Masa Pandemi Covid-19.

Selain itu rujukan kedua adalah SE No. 12/2021 Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi Covid-19.

"Harap memperhatikan ketentuan hasil uji kesehatan yang dikeluarkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah setempat," katanya dalam siaran pers, Rabu, 2 Juni 2021

Pemerintah sebelumnya menerapkan sejumlah kebijakan selama periode pengetatan syarat perjalanan pasca peniadaan mudik Lebaran. Salah satunya adalah aturan mengenai masa berlaku dokumen kesehatan bagi calon penumpang moda transportasi udara yakni Rapid Test Antigen dan GeNose C19 hanya berlaku 1x24 jam, sementara RT PCR hanya berlaku maksimal 2x24 jam.

Adapun Danang menjelaskan, untuk penerbangan rute domestik selain tujuan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, dan Bali, bagi calon penumpang berusia di atas 5 tahun wajib melampirkan hasil negatif dari Rapid Test Antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2x24 jam.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Di Level 55,3, PMI Manufaktur Indonesia Cetak Rekor Tertinggi

IHS Markit mencatat PMI manufaktur Indonesia berada di level 55,3. Angka ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan indeks ini.

Perolehan ini sekaligus menandakan pemulihan kegiatan ekonomi Tanah Air. PMI Manufaktur Indonesia pada Mei 2021 naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 54,6.

Jingyi Pan, Direktur Asosiasi Ekonomi di IHS Markit, mengatakan sektor manufaktur Indonesia berkembang cepat pada Mei, menurut PMI Manufaktur IHS Markit.

Permintaan baru, output, dan naik pada tingkat pembelian yang belum pernah terjadi selama 10 tahun sejarah survei, sementara ketenagakerjaan kembali bertumbuh setelah 14 bulan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas operasional yang meningkat.

"Perusahaan menandakan peningkatan permintaan dan output yang kuat, sementara peningkatan pertama pada ketenagakerjaan dalam 15 bulan juga merupakan tanda yang menggembirakan," ujar Pan dalam rilis IHS Market, Selasa, 2 Juni 2021.

Namun, Pan melihat kendala pasokan masih menjadi masalah yang belum terselesaikan, mengakibatkan kenaikan harga yang dialami di seluruh sektor manufaktur.

Baca berita selengkapnya di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus