Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu, 21 Desember 2024 dimulai dengan Kementerian Sosial (Kemensos) mulai mencairkan dua jenis bantuan sosial (bansos), yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako pada Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian informasi mengenai pemerintah memberikan diskon listrik 50 persen untuk pelanggan di bawah 2.200 watt selama dua bulan pada Januari-Februari 2025 sebagai insentif atas diberlakukannya PPN 12 persen pada 1 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu berita tentang Kementerian Ketenagakerjaan tengah gencar mengadakan penyuluhan dan bimbingan jabatan ke sekolah, perguruan tinggi, dan balai pelatihan kerja. Berikut ringkasan ketiga berita tersebut:
1. Cara Cek NIK KTP untuk Dapat Bansos PKH dan BPNT
Kemensos mulai mencairkan dua jenis bantuan sosial (bansos), yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako pada Desember 2024. Program bansos reguler tersebut ditujukan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
Direktur Jaminan Sosial Kemensos Faisal mengatakan bantuan PKH yang disalurkan terdiri dari tahap II (periode Juli, Agustus, dan September) serta tahap IV (Oktober, November, dan Desember). Pendistribusiannya dilakukan melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia (Persero).
Sementara BPNT yang cair pada Desember 2024 mencakup bantuan dari periode Juli hingga Desember bagi KPM yang menerima di Pos Indonesia. Sementara melalui Himbara mencakup bantuan dari periode November hingga Desember.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Ada Diskon Listrik 50 Persen, Bisakah Pelanggan Prabayar Menimbun Token?
Pemerintah memberikan diskon listrik 50 persen untuk pelanggan di bawah 2.200 watt selama dua bulan pada Januari-Februari 2025 sebagai insentif atas diberlakukannya PPN 12 persen pada 1 Januari 2025.
Stimulus tersebut diharapkan menjaga daya beli kelas menengah menghadapi kenaikan harga dengan diberlakukannya pungutan pajak baru tersebut.
Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, seperti dikutip Antara. mengatakan bahwa pelanggan PLN tidak perlu melakukan apa pun untuk mendapatkan diskon tarif listrik sebesar 50 persen.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Dilema Gen Z: Antara Kebutuhan Perusahaan dan Kompetensi Pekerjaan
Kementerian Ketenagakerjaan tengah gencar mengadakan penyuluhan dan bimbingan jabatan ke sekolah, perguruan tinggi, dan balai pelatihan kerja. Hal ini tak lepas dari Kemenaker ingin para calon pekerja, di antaranya generasi Z (Gen Z), mengetahui medan dan kiat mencari pekerjaan.
Direktur Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kemenaker Siti Kustiati mengatakan penyuluhan itu memberi prioritas kepada kalangan Gen Z. Merujuk Pew Research Center, istilah Gen Z mengacu pada orang yang lahir pada periode 1997 hingga 2012.
Di Indonesia, Gen Z menduduki jumlah terbesar dengan persentase 22 persen dari total populasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2023, ada 9,9 juta penduduk generasi muda usia 15–24 tahun tidak bekerja dan tidak sedang sekolah atau menjalani pelatihan. Dari jumlah itu, ada 5,73 juta perempuan muda menanggur, sedangkan 4,17 juta orang adalah laki-laki muda.
Baca berita selengkapnya di sini.