Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung pemerintah mengembangkan mobil terelektrifikasi baik hybrid hinga full listrik di Indonesia dengan memperluas edukasi dan mendorong permintaan mobil ramah lingkungan tersebut.
"Kami dukung pemerintah, terutama bagaimana 'create demand' mobil elektrifikasi," kata Henry di Jakarta, Minggu, 14 Februari 2021.
Untuk itu pihaknya memperkenalkan jajaran mobil terelektrifikasi mulai dari mobil dengan mesin hybrid (HEV), plug in hybrid (PHEV), hingga full baterai (BEV) seperti Toyota Prius, Toyota CH-R, Corolla Cross, hingga mobil mewah BEV yaitu Lexus UX 300e.
"Itu wujud komitmen dan confidence bahwa ini (mobil terelektrifikasi) akan terus berkembang ke depannya," kata Henry.
Permintaan mobil terelektrifikasi terutama hybrid, kata dia, juga terus meningkat. Bahkan tahun lalu penjualannya mencapai sekitar 1.000 unit naik 50 persen dibandingkan 2019.
"Awareness (mobil terelektrifikasi) masyarakat sudah baik. Yang perlu diedukasi lebih jauh soal kekurangan dan kelebihan EV, termasuk penggunaannya, emisinya, dan kenyamanannya," kata Henry.
Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy, mengatakan pengetahuan masyarakat mengenai mobil terelektrifikasi mulai dari hybrid hingga full listrik sudah jauh berkembang dibandingkan 10 tahun lalu.
Oleh karena itu, kata dia, ketika Toyota memasarkan mobil hybrid, seperti Corolla Cross langsung disambut positif oleh pasat Indonesia. Begitu juga ketika memasarkan Lexus BEV, sudah langsung ada yang order hingga 12 unit.
"Tahun lalu kami sudah melengkapi satu bahkan lebih expert hybrid dan electrifued expert di bengkel-bengkel Toyota, yang bisa menjelaskan langsung kepada konsumen tentang mobil elektrifikasi," kata Anton.
Ia juga menyampaikan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah, Toyota Astra Motor juga telah berkomitmen melakukan lokalisasi produksi mobil elektrifikasinya di Indonesia baik hibrid, plug in hybrid, maupun mobil listrik. "Sambil kami melihat kondisi pasar dan adaptasi pasar terhadap kendaraan listrik, mana yang cocok untuk konsumen," kata Anton.
ANTARA
Baca juga: Relaksasi Pajak PPnBM Mobil Baru, Toyota Bicara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini