Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Unilever Indonesia Cetak Laba 30,1 Persen di Tahun 2018

Emiten barang-barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk. mempertahankan pertumbuhan positif

1 Februari 2019 | 23.03 WIB

Logo Unilever. REUTERS/Philippe Wojaze
Perbesar
Logo Unilever. REUTERS/Philippe Wojaze

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten barang-barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk. mempertahankan pertumbuhan positif melalui kenaikan penjualan bersih 1,5 persen dan laba bersih melesat 30,1 persen pada 2018.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, emiten dengan kode saham UNVR itu, berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp41,8 triliun serta laba bersih mencapai Rp9,1 triliun.

Pada kuartal III/2018, UNVR  melakukan aksi korporasi dengan melakukan penjualan aset kategori Spreads. "Dari aksi korporasi ini, UNVR membukukan keuntungan bersih setelah pajak sebesar Rp2,1 triliun," dikutip dari Bisnis.com, Jumat 1 Februari 2019.

Tanpa memasukkan penjualan dari kategori Spreads, penjualan perseroan tumbuh 2,4 persen pada 2018, didukung membaiknya kinerja perseroan pada semester II/2018 yang mencatat laju pertumbuhan penjualan sebesar 5,1 persen.  
 
Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso menjelaskan, pertumbuhan positif didorong upaya transformasi secara berkesinambungan melalui inovasi yang diluncurkan dan digitalisasi pada aspek operasional bisnis. 

Soal inovasi, UNVR masuk ke kategori bisnis baru melalui peluncuran saus sambal Jawara. Perseroan juga meluncurkan brand baru pada kategori skin cleansing yakni sabun Korea glow. Selain itu, perseroan meluncurkan produk dalam format baru seperti Pond's Facial Masks, Pond's BB Powder, dan Pond's Micellar Water. 

Terkait operasional bisnis, perseroan melakukan digitalisasi pada sistem distribusi. Upaya ini mampu meningkatkan tingkat layanan dan optimalisasi biaya. UNVR menggunakan analisa big data sehingga mampu membuat konten komunikasi yang efektif dan melakukan pemasaran yang tepat sasaran. 

"Berbagai upaya transformasi yang dilakukan perseroan secara berkesinambungan, membuat kami mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu kami berhasil mempertahankan pertumbuhan positif di tahun lalu," katanya. 

Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma menilai penjualan aset spreads sebesar Rp2,8 triliun membuat laba bersih UNVR naik 30,05 persen. Tanpa itu, laba bersihnya relatif flat secara year on year. 

Pada 2019, UNVR masih memiliki prospek positif seiring dengan program pemerintah yang meningkatkan belanja sosial menjadi Rp38 triliun. Hal ini menjadi sentimen positif bagi emiten barang-barang konsumsi. 

"Jadi rekomendasi hold dengan target harga Rp49.500," imbuhnya pada Jumat 1 Februari 2019. Saat ini saham Unilever berada di posisi PER 41,88 kali dengan kapitalisasi pasar Rp381,50 triliun. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus