KISRUH buruh Cina di Indonesia tampaknya tak sampai mengendurkan hubungan dagang kedua negara. Kamis pekan lampau, di Jakarta, Menteri Perdagangan RI Arifin Siregar dan Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri dan Perdagangan RRC Li Lanqing sepakat untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara melalui kerja sama antarswasta. Buah kesepakatan itu tertuang dalam sebuah perjanjian kontrak dagang yang nilai totalnya US$ 800 juta. Kontrak-kontrak tersebut akan direalisasikan tahun depan dan mencakup pembelian 70 ribu meter kubik kayu lapis Apkindo oleh China Tuhsu, senilai US$ 75 juta -- untuk semester pertama 1993. Sino Chemical akan membeli minyak mentah dari Perta Oil Marketing Ltd. sebanyak dua juta ton dengan harga US$ 300 juta. Sedangkan dari RRC, Mercu Buana Group akan mendatangkan satu set pabrik semen milik CMC Dongfang Corporation, berkapasitas 1,2 juta ton setahun. Dari sumber yang sama Medco membeli pula pabrik semen berkapasitas 600 ribu ton setahun. Hubungan dagang RIwRRC memang masih bisa ditingkatkan, kendati masih ada ganjalan teknis seperti masalah pemeriksaan barang prapengapalan, pajak berganda, dan jaminan investasi Indonesia di sana. Dalam angka, ekspor kita yang langsung ke RRC tahun silam telah mencapai US$ 1,19 milyar dan impor US$ 835 juta. Kalau ditambahkan dengan nilai ekspor lewat Hong Kong, nilai ekspor seluruhnya menjadi US$ 1,395 milyar, sedangkan impor US$ 1,225 milyar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini