Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Waspada Virus Corona, RI Cari Produsen Bawang Putih Selain Cina

Kementan mencari negara lain sebagai penghasil bawang putih selain Cina untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona.

4 Februari 2020 | 16.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja menurunkan bawang putih jenis Cincau saat operasi pasar bawang putih di Pasar Johar, Semarang, 2 Juni 2017. Operasi pasar yang menjual dengan harga Rp 23 ribu/kg ini tidak diminati pedagang, karena masyakarakat kota Semarang lebih menyukai bawang putih jenis Kating. TEMPO/Budi Purwanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian menyiapkan negara alternatif untuk impor bawang putih selain dari Cina. Sebabnya pemerintah sedang memperketat pengawasan terhadap komoditas pangan yang masuk ke Indonesia sebagai antisipasi penyebaran virus corona baru dari negara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada tempat lain yang memproduksi bawang putih seperti India, Mesir dari Iran itu juga menghasilkan bawang putih," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebutuhan bawang putih nasional sekitar 90 persen dipenuhi lewat impor, sedangkan 10 persen diproduksi di dalam negeri. Sebagian besar impor bawang putih tersebut didatangkan dari Cina. Menurut data Badan Pusat Statistik, impor bawang putih dari Cina pada Januari-November 2019 sebanyak 406.547 ton.

Prihasto menjelaskan meski saat ini komoditas berbasis tanaman tidak dikategorikan sebagai media pembawa virus corona, Kementan tetap berwaspada terhadap pemasukan komoditas pangan dari Cina tersebut serta dari negara-negara tetangga yang sudah terpapar virus corona, seperti Filipina dan Singapura.

"Yang banyak bawang putih dan bawang bombai. Bagaimana pun kita tidak boleh mengabaikan, walaupun tidak dikatakan tanaman bukan media pembawa untuk virus corona, kita tidak boleh abai, tetap harus hati-hati," kata dia.

Selain bawang putih, Indonesia juga banyak mengimpor bawang bombai dari Cina. Negara-negara alternatif untuk impor bawang bombai, yakni Selandia Baru, Australia dan India.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa stok bawang putih saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan konsumsi sampai dua bulan ke depan.

"Bawang putih sementara saya nyatakan masih tersedia. Dalam catatan kami, masih cukup sampai dua bulan dan akan segera panen," kata Yasin Limpo.

Prihasto menambahkan bahwa saat ini masih terdapat stok 60.000 ton bawang putih sisa impor 2019.

Ada pun kebutuhan bawang putih secara nasional rata-rata mencapai 45.000-47.000 ton per bulan. Artinya kebutuhan bawang putih di dalam negeri masih dapat terpenuhi seraya menunggu panen lokal pada Maret mendatang.

"Kurang lebih 4.000-5.000 hektare antara Maret sampai April. Kalau rata-rata panen 10 ton saja, kurang lebih itu ada 50.000 ton. Sudah cukup itu untuk memenuhi kebutuhan satu bulan," kata Prihasto.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus