Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, mengklaim stok cadangan beras pemerintah cukup menjelang Natal dan tahun baru atau nataru. Ia mengaku telah melaporkan kondisi ini kepada Presiden Prabowo Subianto rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 26 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kemarin habis rapat dengan Bapak Presiden, saya paparan bahwa persediaan stok pangan dan harga stabil, cukup,” ujar Zulhas saat ditemui usai nyoblos dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta di Cipinang Muara, Jakarta, Rabu, 27 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN ini mengklaim, stok beras saat ini telah mencapai lebih dari 8 juta ton. Stok ini terdiri dari sekitar 2 juta ton di Perum Bulog dan 6 juta ton di masyarakat. Ia mengatakan, stok ini merupakan tertinggi sepanjang sejarah. “Jadi tidak usah khawatir. Barang cukup, stok pangan cukup, Natal dan tahun baru aman,” ujar eks Menteri Perdagangan ini.
Zulhas mengatakan, tidak akan ada lonjakan harga bahan pokok menjelang Nataru. Karena itu, ia mengimbau masyarakat tidak perlu berebut pangan. Ia berujar, masyarakat cukup belanja seperlunya.
Sedangkan Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan tak akan merealisasikan sisa kuota impor jika stok cadangan beras pemerintah mencukupi. Setelah merealisasikan impor beras sebesar 2,8 juta ton dari target kuota impor sebesar 3,6 juta ton, perusahaan pelat merah itu saat ini masih memiliki sisa kuota impor sebesar 840 ribu ton.
Wahyu Suparyono mengatakan, impor beras tak diperlukan jika stok cadangan beras pemerintah (CBP) telah mencapai 2 juta ton. Saat ini Bulog telah mengamankan stok sebesar 1,8 juta ton. Sisanya, Wahyu mengatakan akan mengoptimalkan serapan dalam negeri. "Kan keren kalau bisa penyerapan dalam negeri," katanya kepada wartawan di Graha Mandiri, Jakarta, Kamis, 21 November 2024.
Untuk menjaga stok menjelang Nataru, pemerintah juga akan menyalurkan bantuan pangan beras masing-masing sebanyak 10 kilogram kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pemerintah juga masih berencana menyalurkan bantuan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tambahan sebanyak 200 ribu ton.