Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Zulkifli Hasan Kritik Kinerja BRIN: Laboratorium di Bogor Menjadi Besi Tua

Menteri Zulkifli Hasan mengkritik kinerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dinilai tidak efektif mengembangkan benih unggul.

24 Desember 2024 | 22.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Zulkifli Hasan mengkritik kinerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dinilai tidak efektif mengembangkan benih unggul. TEMPO/Hanin Marwah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengkritik kinerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tak efektif dalam mengembangkan benih unggul. Menurut dia, pengalihan tugas dari Kementerian Pertanian (Kementan) ke BRIN justru menghambat produksi benih kualitas unggul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politikus yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, Kementan saat ini tak dapat melakukan penelitian karena wewenangnya telah dialihkan ke BRIN. Sedangkan ia menilai, peran lembaga yang dulu bernama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan benih unggul tak berjalan optimal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya bilang siapa yang bikin konsep begini. Sekarang laboratorium di Bogor jadi besi tua tuh," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Desember 2024.

Padahal, Zulhas mengatakan, keselarasan antarkementerian dan lembaga penting untuk mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto mencapai swasembada pangan. Capaian swasembada pangan, kata dia, tak hanya tentang ketahanan pangan, tapi juga kehormatan dan kedaulatan bangsa.

Kerja sama BRIN dan Kementan dalam pengembangan varietas unggul benih telah bergulir sejak akhir tahun silam. Keduanya secara resmi menandatangani Kesepakatan Bersama di Auditorium Soemitro Djojohadikoesoemo, Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2024. Kerja sama ini bertujuan mendukung pembangunan pertanian nasional dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan penandatangan ini telah ditunggu sejak lama. Pasalnya, sejak BRIN dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dibentuk oleh Presiden saat itu, Joko Widodo, kedua lembaga itu menjadi satu kesatuan dengan Kementan untuk membangun sistem ketahanan dan kedaulatan pangan jangka panjang.

Handoko menyatakan. BRIN siap melayani Kementan dalam pemenuhan varietas unggul benih untuk semua tanaman pangan, perkebunan, horti, serta peternakan termasuk pengembangan vaksin dan obat-obatan untuk ternak serta teknologi pangan dan budidaya.

"Secara umum BRIN akan mendapatkan pekerjaan rumah dari Kementan untuk menjadi pemasok Varietas Unggul Benih," ucapnya, Selasa, 17 Oktober 2023, dikutip dari laman resmi BRIN.

Plt Menteri Pertanian saat itu, Arief Prasetyo Adi mengatakan, kerja sama ini sudah kerap ditanyakan oleh Jokowi saat melakukan kunjungan kerja kerja. Setiap bertemu Presiden, ia mengaku selalu ditanya sampai mana rencana kerja sama dengan BRIN.

“Seminggu bisa tiga sampai empat kali, terakhir ketemu di helikopter saat kunjungan ke Indramayu ditanya lagi," ujar Arief, yang sampai kini menjabat Kepala Bapanas itu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus