Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

10 Manajemen Marah: Tips Melunakkan Emosi

Apakah Anda seorang yang mudah marah, meskipun itu hanya masalah kecil? Terapkanlah 10 manajemen marah untuk mengendalikan emosi.

16 Oktober 2022 | 10.10 WIB

Ilustrasi wanita kecewa atau marah. Unsplash.com/Joshua Rawson Harris
Perbesar
Ilustrasi wanita kecewa atau marah. Unsplash.com/Joshua Rawson Harris

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang pasti pernah marah karena ini merupakan hal yang wajar terjadi. Marah emosi manusia yang sepenuhnya normal, bahkan dapat dikatakan sehat. Namun, ketika marah menjadi lepas kendali dan berubah menjadi destruktif, akan menimbulkan berbagai masalah, baik itu masalah sosial maupun kesehatan. Akibatnya, penting untuk seseorang menerapkan manajemen marah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari apa.org, manajemen marah memiliki tujuan untuk mengurangi perasaan emosional seseorang dan gairah fisiologis yang disebabkan oleh kemarahan. Seseorang memang tidak dapat menyingkirkan, mengubah, atau menghindari hal-hal yang memicu kemarahan. Namun, seseorang dapat belajar mengendalikan reaksi dari emosi dalam tubuh dengan manajemen marah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Baca: 5 Tips Mengendalikan Marah Agar Tak Menjadi Temperamental

10 Manajemen Marah

Berikut adalah 10 daftar manajemen marah bagi seseorang yang layak digunakan untuk meredam emosi.

1. Berpikirlah sebelum berbicara

Di tengah panasnya situasi, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nantinya akan disesali dan cenderung membawa kemarahan. Akibatnya, seseorang perlu meluangkan waktu untuk mengumpulkan pikiran jernih sebelum mengatakan apa pun. Izinkan juga orang lain (lawan bicara) untuk melakukan hal seperti ini.

2. Setelah tenang, ungkapkan kekhawatiran 

Setelah pikiran sudah jernih, ungkapkan frustasi dengan cara yang tegas dan langsung, tetapi tidak konfrontatif, tanpa tidak menyakiti orang lain atau seakan-akan sedang berusaha mengendalikannya.

3. Identifikasi solusi 

Alih-alih berfokus pada apa yang membuat seseorang marah, berusahalah untuk menyelesaikan masalah yang ada. Cobalah bersikap realistis tentang apa yang bisa dan tidak bisa diubah karena beberapa hal berada di luar kendali seseorang. Ingatkan diri sedniri bahwa kemarahan tidak akan memperbaiki apa pun dan mungkin hanya memperburuknya.

4. Latih keterampilan rileksasi

Saat marah menggebu, gunakan keterampilan rileksasi untuk bekerja. Keterampilan relaksasi bisa dalam bentuk latihan pernapasan dalam, bayangkan pemandangan indah atau ulangi kata yang menenangkan, dengarkan musik, atau menulis jurnal.

5. Bersikap hormat 

Mengkritik atau menyalahkan mungkin hanya meningkatkan ketegangan. Alih-alih seperti itu, gunakan pernyataan dengan tambahan "Saya" untuk menjelaskan masalahnya. Sikap hormat ketika marah dapat ditunjukkan dengan seperti itu, seperti dilansir mayoclinic.org. Dalam kata lain, “Saya” berarti adanya tawaran solusi dari diri sendiri.

6. Jangan menyimpan dendam

Pengampunan adalah alat yang ampuh ketika marah. Memaafkan seseorang yang membuat marah dapat membantu keduanya belajar dari situasi emosi panas tersebut dan memperkuat hubungan.

7. Olahraga

Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres yang menyebabkan seseorang menjadi marah. Jika merasa kemarahan meningkat, lakukanlah jalan cepat, lari, atau luangkan waktu untuk melakukan aktivitas fisik menyenangkan lainnya.


8. Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan

Humor dapat membantu meredakan ketegangan. Penting untuk menyelipkan humor ketika menghadapi situasi yang memicu kemarahan. Namun, penting untuk memilih humor yang cocok dengan situasi sehingga sarkasme dapat terhindari. Dengan humor, situasi yang mulanya tegang, lama-kelamaan akan mencair dan berubah menjadi santai dan normal kembali.

9. Istirahat sejenak 

Seseorang butuh istirahat sejenak pada waktu atau situasi yang cenderung membuat stres. Waktu tenang mungkin membantu seseorang merasa lebih siap untuk menangani apa yang ada di depan, tanpa merasa kesal atau marah.

10. Mencari bantuan

Belajar mengendalikan amarah terkadang bisa menjadi tantangan. Akibatnya, penting untuk mencari bantuan untuk masalah kemarahan. jika rasa marah seseorang tampaknya tidak dapat dikendalikan lagi sehingga melakukan hal-hal yang disesali atau menyakiti orang-orang sekitar, segeralah mencari bantuan pada seorang ahli profesional.

RACHEL FARAHDIBA R 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus