Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cedera tulang hidung menimbulkan rasa nyeri terutama saat disentuh. Ada pembengkakan di bagian hidung dan sekitarnya yang bisa berdampak susah bernapas. Cedera yang berat menyebabkan pendarahan memar tak hanya di bagian hidung, tapi juga mata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya, cedera hidung diakibatkan berbagai faktor. Cedera fisik akibat olahraga, pertarungan fisik, jatuh maupun mengalami kecelakaan. Mengutip Cleveland Clinic cedera hidung patah misalnya, itu ditandai rasa sakit pembengkakan atau memar hingga mengeluarkan darah.
Kondisi cedera hidung
Seseorang disarankan segera mendapat pertolongan medis apabila mengalami cedera hidung, apalagi nyerinya mempengaruhi kepala dan leher.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itu berkemungkinan menimbulkan gejala sakit kepala, nyeri leher, muntah, kesulitan bernapas, pendarahan, hidung bengkok, kehilangan kesadaran. Mengutip Mayo Clinic, cedera hidung parah yang tak segera mendapat penanganan medis rentan mengakibatkan tiga kondisi.
- Deviasi septum
Deviasi septum terjadi ketika dinding tipis yang membagi kedua sisi hidung (septum hidung) bergeser dan mempersempit saluran. Meski obat-obatan, seperti dekongestan dan antihistamin, membantu meredakan masalah itu. Tapi kondisi tertentu bisa saja memerlukan pembedahan untuk pengobatan.
- Hematoma septum
Kumpulan darah beku terbentuk di hidung yang patah berakibat hematoma septum. Hematoma septum menyumbat satu atau kedua lubang hidung, biasanya memerlukan bedah untuk mencegah kerusakan tulang rawan.
- Keretakan tulang rawan
Keretakan atau fraktur terjadi ketika tulang hidung patah akibat benturan atau pukulan keras. Kondisi ini juga membutuhkan prosedur bedah untuk menangani tulang rawan hidung.
DELFI ANA HARAHAP
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.