Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan tengah menyiapkan total 4.450 dosis vaksin, yakni 2.225 sasaran dengan dua dosis per orang, untuk mencegah penyebaran cacar monyet atau monkeypox/MPox. Hal itu disampaikan oleh Plh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Yudhi Pramono, Senin, 19 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kementerian Kesehatan telah melaksanakan vaksinasi Mpox bagi kelompok risiko tinggi pada tahun 2023 terhadap 495 sasaran,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menjelaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menetapkan cacar monyet sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC). Status tersebut diumumkan pada 14 Agustus 2024 menyusul naiknya kasus Mpox di Republik Demokratik Kongo dan sejumlah negara di Afrika.
Selain itu, dalam laporan terbaru WHO pada 15 Agustus 2024, Swedia menjadi negara pertama di luar Afrika yang mengkonfirmasi Mpox berjenis Clade Ib pada seseorang dengan riwayat perjalanan ke Afrika Tengah. Clade I dianggap lebih parah dan menular dibanding MPXV Clade II.
Yudhi menjelaskan penularan virus cacar monyet, khususnya yang terjadi dari manusia ke manusia, patut diwaspadai. Cara penularan dapat melalui kontak erat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, atau kontak tidak langsung pada benda yang terkontaminasi.
Kenali gejala dan penularan
Mpox dapat menyebar melalui kontak langsung kulit ke kulit atau membran mukosa, termasuk saat melakukan kontak seksual. Penularan melalui droplet biasanya butuh kontak erat yang lama sehingga anggota keluarga yang tinggal serumah atau kontak erat dengan kasus berisiko lebih besar tertular.
Ia merujuk pada laporan “Technical Report Mpox di Indonesia Tahun 2023” yang diterbitkan Kemenkes pada 2024. Gejala Mpox pada kasus konfirmasi yang paling banyak dilaporkan antara lain lesi, demam, ruam, dan limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening.
Merespons status darurat kesehatan, dia pun mengimbau masyarakat, terutama para pelaku perjalanan, untuk tetap waspada dan menghindari bepergian ke negara-negara yang terjangkit Mpox serta mengikuti imbauan pemerintah. Selain itu, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, perilaku seksual yang sehat seperti tidak gonta ganti pasangan ataupun perilaku seks sesama jenis. Segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala.
Yudhi menjelaskan durasi kesembuhan pasien Mpox bervariasi antara 2-4 minggu dan periode lama sakit paling singkat adalah 14 hari dari timbulnya gejala pertama. Untuk itu, Kemenkes mengupayakan pemenuhan vaksin cacar monyet dan obat-obatan, termasuk antibiotik. Sebagian besar kasus Mpox di Indonesia diberikan terapi suportif dan simtomatis. Perawatan dan isolasi, baik di rumah sakit maupun mandiri, dilakukan sebagai penanganan.
Pilihan Editor: Cegah Penyebaran Cacar Monyet, Ini Langkah yang Diambil Kemenkes