Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

4 Cara Efektif Tingkatkan Kesadaran Diri di Hari Kesehatan Mental

Sebagai bentuk kepedulian terhadap psikis dan jiwa, meningkatkan kesadaran diri pun perlu dilakukan, mumpung Hari Kesehatan Mental Sedunia.

10 Oktober 2019 | 16.57 WIB

Ilustrasi Pria Stres (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi Pria Stres (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati pada 10 Oktober. Sebagai bentuk kepedulian terhadap psikis dan jiwa, meningkatkan kesadaran diri pun perlu dilakukan sebab keduanya sangat berhubungan erat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Saat menyadari dan memperhatikan diri, ini berpotensi untuk membuat kita menjadi lebih mature, percaya diri, serta bertanggung jawab. Sebaliknya, saat kita acuh tak acuh dengan kesadaran diri, rasa depresi dan stres bisa dialami,” kata ahli kesehatan jiwa Sylvia D. Elvira dalam acara “Prevent Suicide by Loving Yourself” di Jakarta pada 9 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lantas, bagaimana cara untuk meningkatkan kesadaran diri agar manfaat baik itu bisa didapat? Pertama, Sylvia mengatakan bahwa seseorang bisa mulai dengan mendengar pendapat dan masukan orang lain sebab sering kali orang lain lebih menyadari kekurangan diri sendiri.

“Ini bisa menjadi bahan introspeksi diri untuk menyadari apa yang kurang dan apa yang perlu diperbaiki untuk kesejahteraan bersama,” jelasnya.

Ilustrasi marah (pixabay.com)

Selanjutnya, merefleksikan kelemahan dan kelebihan diri sendiri juga bisa dilakukan. Sylvia menjelaskan bahwa hal ini bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.

“Selain masukan dari orang sekitar, dari diri sendiri juga perlu. Benar atau tidak, sadar atau tidak, kita kurang di bagian ini,” katanya.

Berlatih untuk berkata tidak juga disarankan Sylvia. Ini dilakukan agar seseorang menyadari bahwa perilaku yang salah atau ajakan dari orang lain untuk menjalani hal tidak benar wajib ditolak sebab akan berpengaruh pada batin yang tertekan.

“Jangan ikut-ikutan. Kalau dirasa salah, berani katakan tidak. Pasti ada batin yang tenang ketika kita melakukan sesuatu sesuai kaidah,” ujarnya.

Terakhir, selalu berpikir berpikir sebelum melontarkan pernyataan juga wajib ditanamkan. Sylvia mengatakan bahwa banyak orang langsung menyampaikan pendapat tanpa berpikir panjang.

“Artinya dia belum sadar sepenuhnya. Yang harus dilakukan adalah diproses dan dicerna dulu di otak, pikirkan dampak dari tanggapan, baru memberi pernyataan,” tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus