Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat bagian tubuh mengalami luka, maka terjadi kerusakan di jaringan kulit. Proses kesembuhan akan terjadi secara alamiah. Mengutip Medical News Today, protein (kolagen) akan memperbaiki kondisi luka. Setelah luka itu sembuh, biasanya akan ada bekasnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seiring waktu bekas luka itu akan memudar. Tapi, keparahan luka tertentu mengakibatkan bekas luka masih kelihatan. Itu sebabnya, seseorang akan mengupayakan untuk menghilangkan bekas luka supaya tidak mengganggu tampilan kulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip WebMD, berikut beberapa cara menghilangkan bekas luka:
- Krim (salep)
Bekas luka yang sensitif bisa menimbulkan rasa gatal. Krim antihistamin akan mengurangi rasa gatal sekaligus menyembuhkan bekas luka. Krim kortikosteroid juga bermanfaat mencegah jaringan parut juga mengurangi bekas luka. Penggunaan cara krim itu sebaiknya mengikuti saran dari dokter.
- Gel silikon
Gel silikon berguna menjaga kulit tetap terhidrasi. Gel itu bermanfaat untuk membiarkan kulit bernapas, sehingga bekas luka bisa melunak. Itu sebabnya gel silikon juga bisa untuk mengurangi warna bekas luka. Jika luka berada di bagian yang tertutup pakaian, maka penggunaan gel silikon dibiarkan dulu sampai mengering sebelum memakai busana.
- Minyak kelapa
Minyak kelapa merupakan pelembap alami yang membantu proses penyembuhan luka. Kandungan asam lemak membantu reproduksi sel. Adapun salah satu asam lemak itu (monolaurin) yang mampu melindungi dari bakteri.
- Lidah buaya
Lidah buaya bermanfaat untuk mengatasi masalah kulit bersisik yang gatal (psoriasis) dan bekas luka bakar. Khasiat gel lidah buaya itu juga berguna untuk menghilangkan bekas luka. Pengobatan menggunakan gel lidah buaya merupakan cara tradisional yang sudah dilakukan selama ratusan tahun.
- Terapi laser
Metode terapi laser menyasar pembuluh darah. Prosedur ini biasanya membuat kulit merah dan bengkak, setidaknya selama lima hari. Terapi ini biasanya dilakukan sampai lima kali. Itu sebabnya, biaya terapi cukup mahal.
AMELIA RAHIMA SARI