Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu jenis skincare yang sedang digandrungi perempuan-perempuan adalah retinol. Retinol sendiri memiliki kandungan yang berasal dari vitamin A dan sebenarnya sudah ada sejak awal 1970-an.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Retinol pertama kali dianjurkan menjadi resep obat jerawat. Sekarang bahan ini digunakan untuk melawan penuaan kulit atau anti aging, psoriasis, dan kondisi kulit lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini seperti dilansir dari Webmd, tidak hanya bertugas mengupas lapisan atas sel kulit seperti loofah yang sangat kuat, retinol juga memicu tubuh untuk membuat lebih banyak kolagen, protein di kulit, otot, dan tulang. Pada kandungan retinol yang membuat kulit menjadi elastis dan kencang sehingga akan lebih sedikit kerutan.
Retinol tersedia dalam berbagai macam jenis, ada yang berupa bentuk krim, gel, hingga cair. Gel biasanya lebih kuat dibandingkan krim, busa, dan cairan, bahkan biasanya diresepkan untuk mengatasi jerawat.
Krim ini biasanya menjadi pilihan yang baik untuk kulit yang menua. Sementara retinol sendiri memiliki tingkat kekuatan yang berbeda-beda, termasuk 0,25%, 0,5%, dan 0,1%. Formula yang lebih kuat akan bekerja lebih baik tetapi dapat menimbulkan efek samping lebih banyak.
Tidak hanya itu, retinol juga dapat melembutkan kerutan dan garis-garis halus karena kandungan pada retinol membantu kulit dapat menghasilkan lebih banyak kolagen. Mereka juga merangsang pembuluh darah baru yang membuat kulit akan berwarna kemerahan. Selain itu juga, retinol membantu memudarkan bintik-bintik penuaan dan menghaluskan bagian yang kasar.
Berikut 7 tips yang dikutip dari GoodRX, perlu diperhatikan saat memulai pemakaian retinol ke dalam rutinitas perawatan kulit.
1. Selalu memulai dengan perlahan
Kulit perlu waktu untuk terbiasa dengan retinol. Mulailah dengan menerapkannya sekali atau dua kali seminggu. Saat kulit menyesuaikan, dapat menggunakannya setiap malam. Jika kulit berubah menjadi merah, kering, atau bersisik, mungkin bergerak terlalu cepat. Coba gunakan lebih jarang sampai efek samping ini teratasi, lalu tingkatkan secara perlahan. Setelah kulit sudah merasa nyaman dengan penggunaan malam hari, dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan kekuatannya.
2. Gunakan hanya seukuran kacang polong
Jika berbicara tentang retinol, sedikit saja sudah cukup. Secara umum, jumlah seukuran kacang polong sudah cukup untuk seluruh wajah. Oleskan pada dahi, hidung, pipi, kemudian dagu. Gosok perlahan untuk mendistribusikan produk secara merata.
3. Jika memiliki kulit yang rentan berjerawat, berhati-hatilah dalam melakukan 'purging'
Sekitar 20% orang yang menggunakan retinol mengalami gejala kambuh dalam beberapa minggu pertama setelah memulainya. Diperlukan waktu hingga 12 minggu untuk melihat hasil penuh.
4. Gunakan produk perawatan kulit yang ringan dan lembut
Retinol bisa menyebabkan iritasi, terutama pada awalnya. Sebaiknya hindari menggunakannya dengan sumber iritasi lain, seperti Benzoyl peroxide, Salicylic acid, Alpha hydroxy acids, Scrubs, Exfoliators
5. Lembabkan kulit dengan moisturizer
Retinol dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi (dermatitis retinol). Menggunakan pelembab dapat membantu. Jika kulit kering atau sensitif, bisa mengoleskan retinol di atas pelembab.
6. Lindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV).
Retinol membuat kulit lebih sensitif terhadap rasa terbakar, meskipun hanya mengaplikasikannya pada malam hari. Oleskan tabir surya spektrum luas setiap hari. Itu harus SPF 30 atau lebih tinggi dan menutupi sinar UVA dan UVB. Ajukan permohonan kembali sesering mungkin saat berada di luar.
7. Hentikan penggunaan retinol sebelum treatment wajah apa pun
Retinol meningkatkan sensitivitas kulit . Sebaiknya hentikan penggunaannya selama 5 hingga 7 hari sebelum waxing, peeling, laser, dan prosedur wajah lainnya.