Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Air Minum Murni dan Mineral, Mana yang Lebih Baik?

Pakar menyebut syarat air minum yang baik untuk dikonsumsi jernih, bersih, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Bagaimana dengan air mineral?

1 Februari 2023 | 14.10 WIB

Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor Ari Fahrial Syam, menjelaskan air murni seperti yang dalam kemasan bermanfaat bagi tubuh. Syaratnya, air minum yang baik untuk dikonsumsi jernih, bersih, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Masyarakat pada umumnya biasa menyebut air mineral yang digunakan sebagai air minum sehari–hari. Namun yang perlu ada air minum berjenis air murni atau air demineral," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam buku berjudul Your Water and Your Health yang di tulis oleh Dr. Allan E. Bani menyebutkan minum air nonmineral memiliki manfaat lebih karena tidak adanya tambahan kadar mineral anorganik yang sudah menumpuk dalam tubuh dan memiliki peran untuk membersihkan mineral anorganik keluar dari tubuh. Dr. Charles Mayo dari Mayo Clinic juga menyampaikan air biasa mengandung mineral anorganik yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh tubuh dan tubuh butuh mineral organik yang didapat dari buah, sayur, atau daging. Mineral anorganik justru akan membuat sel tubuh bekerja lebih berat.

Mengandung zat berbahaya
Oleh sebab itu, air minum yang tidak mengandung atau hanya mengandung sedikit mineral akan lebih bermanfaat bagi tubuh. Air mineral dalam kemasan dengan proses penyaringan yang kurang baik akan mengandung beberapa bakteri serta zat yang berbahaya bagi tubuh. 

Sebagai contoh ditemukan beberapa zat arsenik atau logam beracun dalam air, terdapat zat Talaromyces penicillium atau jamur yang bisa menyebabkan alergi serta demam, sumber air yang terkontaminasi bakteri E. Coli, ditemukan partikel polimer sintetis mikroplastik yang bisa menyebabkan terindikasinya beberapa penyakit autoimun, kanker, serta kardiovaskular. Kemurnian dari produk air minum dalam kemasan bisa di lihat dari bukti total dissolved solid (TDS) yang begitu rendah di bawah 10 ppm.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus