Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Air zam-zam merupakan salah satu oleh-oleh yang biasa dibawa jemaah haji atau umroh dari Tanah Suci. Namun, ternyata membawa air zam-zam dalam jumlah banyak tidak dianjurkan karena justru membahayakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH 2019, Subhan Cholid, mengatakan ada dampak yang sangat berbahaya jika jamaah nekat memasukkan air zam-zam ke dalam koper bagasi pesawat, di antaranya potensi merusak mesin pesawat yang sedang beroperasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kenapa itu dilarang? Karena akan membahayakan keselamatan penerbangan,” kata Subhan.
Ia mengatakan air zam-zam yang dimasukkan ke dalam koper itu tidak ada pengaman yang bisa melindungi tempat air, baik botol maupun tempat lain, meskipun sudah dibungkus dengan rapi. Terlebih karena saat penerbangan koper tidak ditaruh di tempat yang aman, dalam arti tumpukan-tumpukan koper itu tidak ada pengaman untuk saling menindih sehingga tempat air itu bisa jadi pecah dan akan menimbulkan kebocoran.
“Sementara di bawah bagasi itu terdapat ribuan instalasi kabel di penerbangan, andai kata air itu menetes sampai ke situ, itu akan membahayakan penerbangan itu sendiri. Jadi, larangan itu demi keselamatan penerbangan,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta demi kelancaran dan kebaikan semua agar jamaah tidak memasukkan air zam-zam ke dalam koper karena akan menghambat seluruh proses pemulangan kloter.
“Tidak hanya dirinya sendiri, tapi berakibat menghambat yang lain secara keseluruhan dalam kloter dan mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran bagi para jamaah,” ujarnya.
Subhan menyarankan bagi jamaah yang ingin membawa air zam-zam lebih baik ditenteng saja.
“Kalau nanti di bandara diizinkan ya dibawa, kalau tidak diizinkan, dirinya sendiri yang mengeluarkan, tidak dilakukan secara paksa,” katanya.