Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Anak Muda Sulit Menabung? Ini Tips Jitu untuk Mengatasinya

Gaya hidup yang tinggi membuat anak muda saat ini sangat sulit untuk menabung. Yuk menabung dengan lakukan tips mudah ini.

24 Februari 2020 | 15.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi menabung. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tak bisa dipungkiri, anak muda saat ini sangat sulit untuk menabung. Dengan gaya hidup yang tinggi seperti gadget baru hingga pakaian dan tas bermerek, tentu membuat mereka sukar menyimpan uang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apakah Anda salah satunya? Jika ya, Anda tak perlu khawatir karena terdapat banyak cara yang bisa dilakukan agar belanja bisa dijalani tapi juga tetap dapat menabung. Independent financial planner dari Financialku.com, Shierly pun membagikan tips jitunya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Shierly mengimbau agar setiap generasi milenial memiliki roda anggaran pengeluaran. Ini merupakan gambar lingkaran yang dibelah menjadi empat bagian. “Pada setiap bagian, ditulis dibelanjakan, direncanakan, ditunda dan diinginkan,” katanya saat ditemui di kantor Tempo Jakarta pada Jumat, 21 Februari 2020.

Pada bagian dibelanjakan, Shierly menjelaskan bahwa ini adalah kebutuhan yang penting dan mendesak. Contohnya termasuk kebutuhan pokok rumah tangga, bayar cicilan hutang dan dana darurat. Sedangkan pada bagian direncanakan yang merupakan kebutuhan penting namun tidak mendesak, contohnya adalah liburan keluarga dan membeli kendaraan.

Dua bagian lainnya adalah ditunda dan diinginkan. Menurut Shierly, sesuatu yang ditunda tentunya tidak penting tapi mendesak. Contohnya belanja tiba-tiba karena diskon besar atau makan di restoran. Adapun sesuatu yang diinginkan, yang tidak mendesak dan tidak penting seperti beli gadget dan jajan.

Nah, dengan mengetahui empat hal ini, Shierly berharap agar setiap anak muda sebelum membeli sesuatu selalu memikirkan roda anggaran pengeluaran terlebih dahulu. “Sebelum beli, kita pikir masuk ke daerah mana barang itu. Kalau memang perlu dibelanjakan, ya dibelanjakan. Kalau hanya diinginkan saja, ya jangan,” katanya.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus