Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Apa Hubungan Bikini dan Tempat Uji Coba Bom Atom? Ternyata Ada Kaitannya

Awal mula istilah bikini, ternyata dari kota di pasifik yang menjadi tempat uji coba bom atom Amerika Serikat.

28 Agustus 2021 | 17.18 WIB

Seorang model berpose dengan mengenakan bikini terbaru "God Save Queens" saat berlangsungnya New York Fashion Week di Manhattan borough New York, AS, 7 September 2016. REUTERS
Perbesar
Seorang model berpose dengan mengenakan bikini terbaru "God Save Queens" saat berlangsungnya New York Fashion Week di Manhattan borough New York, AS, 7 September 2016. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Jenis pakaian yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Bikini atau juga dikenal dengan istilah pakaian ‘dua potong’ merupakan jenis pakaian renang perempuan populer di dunia. Orang biasa sampai kalangan artis banyak menggunakan bikini, terutama ketika sedang berlibur ke pantai atau di kolam renang.

Sebelum mencapai ketenarannya seperti saat ini, bikini ternyata mempunyai sejarah yang panjang. Bahkan, penamaan bikini diambil dari nama sebuah kota di Pasifik yang menjadi tempat uji coba bom atom. Lantas bagaimana sejarahnya?

Dahulu, bikini digunakan sebagai baju olahraga, tetapi seiring perkembangan zaman, bikini mulai beralih fungsi menjadi baju renang. Dilansir dariberbagai sumber, sejarah bikini mengalami lika-liku dan pasang surut keberadaannya. Menarik ke kebelakang, tepatnya seratus tahun yang lalu, pilihan baju renang perempuan untuk ke pantai hanya pakaian wol berat dan panjang. Perubahan  radikal muncul sedikit demi sedikit, yang dimulai saat masa Romawi kuno dengan ditemukannya patung wanita di Villa Romana del Casale dengan potongan pakaian di atas pusar.

Kemudian, orang-orang Viktoria pun memiliki bikini ala mereka sendiri yang berbentuk gaun. Puncaknya, pada 5 Juli 1946, ketika Perang Dunia II, satu desainer asal Prancis menciptakan setelan kecil di dunia. Desainer tersebut bernama Louis Reard, mencetuskan pakaian renang kecil bernama ‘Le Bikini’. Penamaan ini, Reard ambil dari nama tempat di Pasifik bernama Bikini Atoll yang menjadi tempat uji coba bom atom pada 1 Juli 1946. Sejak saat itu, setiap tanggal 5 Juli diperingati disebagai hari Bikini di dunia.

Desain bikini pertama karya Reard menggunakan bahan kain sepanjang 30 inci. Desain ini sempat menimbulkan skandal dan protes keras dari para pemuka agama dunia. Bahkan Vatikan melabeli pakaian bikini sebagai pakaian berdosa karena dinilai tidak etis  menampilkan bagian pusar bagi seorang wanita di muka umum. Kebijakan ini kemudian diikuti oleh beberapa negara seperti Australia, Italia, dan Spanyol. Kontes kecantikan turut melarang penggunaan bikini dalam ajang kecantikan mereka. Meskipun begitu, Prancis menjadi negara yang tetap mempopulerkan bikini hingga menjadi pakaian renang mendunia hingga sekarang.

Penggunaan bikini terus berkembang hingga merambah dunia Hollywood. Sebagaimana dikutip dari laman thegoodtrade.com, tahun 1960-an, penggunaan pakaian di atas pusar mulai menjadi tren. Ursula Andress menjadi artis Hollywood yang turut serta memeriahkan tren bikini melalui film James Bond: Dr. No (1963). Selain itu, Bryan Hyland juga mempopulerkan bikini melalui single lagunya bertajuk “Itsy Bitsy, Teenie Weenie, Yellow Polka Dot Bikini.”

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: 8 fakta Demo Dinar Candy Pakai Bikini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus