Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menerapkan serangkaian kebiasaan atau pola tidur yang lebih sehat atau yang dikenal dengan istilah “sleep hygiene” bermanfaat mengatasi berbagai gangguan tidur, termasuk insomnia.
Salah satu manfaatnya, yakni mampu memperbaiki jam tidur berantakan hingga mengatasi insomnia. Lantas, seperti apa itu sleep hygiene?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir Verywell Mind, sleep hygiene adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebiasaan atau pola tidur sehat dengan memperhatikan kebersihan tidur. Maksudnya, usaha mengurangi segala jenis gangguan tidur–disebut sebagai kotoran–yang bisa mengurangi kualitas tidur seseorang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan mempraktekkan kebiasaan sleep hygiene secara rutin setiap hari, tentu dapat meningkatkan kemampuan tidur dengan cepat dan tetap menjaga tidur sepanjang malam. Ini juga memainkan peran penting dalam kesehatan fisik maupun mental seseorang. Mengingat tidur merupakan hal yang begitu dibutuhkan oleh tubuh.
Usaha menerapkan sleep hygiene juga tidak menelan biaya mahal dan hampir tidak ada risiko. Bahkan, sebagaimana dilansir dari Sleep Foundation, hal ini menjadikannya sebagai bagian penting dari strategi medis bernama Cognitive Behavioral Therapy (CBT) untuk mengatasi masalah insomnia. Pun dalam jangka panjang, sleep hygiene sangat efektif untuk mengatasi penderita insomnia kronis.
Hal tersebut terjadi sebab CBT untuk metode mengatasi insomnia dapat membantu seseorang mengatasi pikiran dan perilaku sehingga membuat tidur lebih nyenyak. Seperti diketahui, insomnia adalah jenis gangguan sulit tidur, dengan kata lain penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun.
Lebih lanjut, mengutip Healthline, ada beberapa faktor penyebab seseorang mengalami insomnia. Secara fisik, umumnya terjadi karena seseorang mengidap penyakit radang pada sendi dan tulang belakang sehingga seseorang merasa sakit saat tidur. Adapun faktor psikis, seperti kecemasan dan tingkat stres yang berkepanjangan juga turut memengaruhi. Jika insomnia tidak segera diatasi, tentu berakibat fatal pada menurunnya produktivitas sehari-hari.
Dengan begitu, dapat dipahami bahwa sleep hygiene ini juga mencakup salah satu metode yang bisa dilakukan untuk mengurangi tingkat stres, relaksasi, dan melatih manajemen jadwal tidur. Jika seseorang mengalami insomnia atau ingin meningkatkan kualitas tidur, mengikuti kebiasaan sleep hygiene sangatlah pantas untuk dicoba.
HARIS SETYAWAN
Baca juga : 5 Kiat Agar Tidur Malam Makin Nyenyak