Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pola hidup sehat dan konsumsi makanan kaya vitamin adalah kebutuhan saat pandemi Covid-19. Namun, bagi yang bekerja dari rumah, menjaga pola hidup sehat ternyata bukan perkara mudah. Banyaknya tugas kantor dan padatnya rutinitas terkadang membuat pola makan dan gaya hidup menjadi tidak sehat. Alih-alih menjaga pola hidup sehat, dalam satu hari saja orang bisa bolak-balik memesan makanan dan minuman melalui aplikasi pesan antar maupun ojek online, yang kebanyakan mengandung tinggi gula dan garam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut ahli gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Banun Ma'rifah Fatshidi, perilaku tersebut tidak baik. Pasalnya, makanan maupun minuman yang tinggi gula dan garam dapat mendatangkan berbagai penyakit dalam tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Risiko kalau gulanya berlebihan akan meningkatkan diabetes melitus atau banyak orang lebih umum menyebut penyakit gula," ujar Banun.
Sedangkan jika asupan garam tidak terkendali, bahkan sampai berlebihan, dapat mengakibatkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Karena kebanyakan orang tidak begitu memperhatikan asupan gula dan garam dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi, Banun memiliki tips agar kita bisa mengontrolnya. Pertama, ia menyarankan orang-orang untuk mematuhi anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.
"Pedomannya adalah G4 G1 L5," ujar Banun. G4 G1 L5 yang dimaksud adalah anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10 persen dari total energi atau setara 200 kkal.
"Gula empat sendok makan per orang yang setara dengan 50 gram per orang per hari," terangnya.
Kemudian, untuk anjuran asupan garam adalah 2.000 mg atau setara satu sendok teh per orang per hari. Jika disetarakan dengan kebutuhan rumah tangga, asupan garam menurut Kemenkes tersebut sama dengan 50 gram per orang per hari. Selain anjuran G4 G1 L5, Banun juga meminta untuk melakukan pelacakan terhadap makanan apa saja yang telah dikonsumsi selama sehari.
"Kalau pagi sudah teh manis harus di-tracking agar siang atau sore tidak minum yang manis-manis," tambah Banun.