Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Awas, Kenaikan Kasus COVID-19 Signifikan setelah Libur Panjang

Satgas Covid-19 mengingatkan kasus Covid-19 yang selalu naik signifikan setelah libur panjang. Waspadalah.

17 Desember 2020 | 08.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Libur panjang identik dengan kenaikan kasus baru COVID-19. Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan belajar dari tiga kali libur panjang di 2020, terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Memang setelah libur panjang kita melihat ada kenaikan-kenaikan yang sebelum liburan tidak tinggi," kata Dewi dalam dialog virtual "COVID-19 Dalam Angka: Belajar dari Pengalaman Libur Panjang", di Jakarta, Rabu, 16 Desember 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tiga libur panjang adalah saat Idul Fitri di Mei 2020, libur Hari Kemerdekaan, Agustus, libur panjang di Oktober 2020. Pada saat libur Idul Fitri pada 22-25 Mei 2020, terjadi kenaikan kasus, yakni pada 6 Juni 2020 sampai akhir Juni 2020.

Dewi menuturkan dari libur panjang itu terjadi peningkatan kasus sampai dengan sekitar 70-90 persen dari sebelumnya.

"Yang sebelumnya angkanya mungkin hanya 600 per hari tiba-tiba naik jadi 1.100 rata-rata kasus hariannya," ujar Dewi.

Terjadi kenaikan jumlah kasus harian dan kumulatif mingguan sekitar 69-93 persen sejak libur Idul Fitri dengan rentang waktu 10-14 hari. Pada libur panjang kedua, waktu libur lebih lama jika dihitung jumlah hari. Ada libur Hari Kemerdekaan dan libur panjang 20-23 Agustus 2020 dan orang-orang mengambil cuti pada saat itu.

"Pada Agustus memang agak ada jeda tapi orang juga bisa mengambil cuti antara libur Hari Kemerdekaan dengan libur panjang selanjutnya, yaitu di tanggal 20 sampai 23 Agustus," tuturnya.

Alhasil, terjadi kenaikan kasus COVID-19 yang cukup signifikan, yaitu pada pekan pertama sampai dengan akhir September, jumlah kasus naik terus. Itu menunjukkan terjadi kenaikan kasus dari pekan pertama setelah masa liburan sampai pekan ketiga.

Dewi menuturkan selain jumlah kasus yang memang bertambah secara signifikan, baik penambahan kasus harian yang mungkin awalnya tidak setinggi setelahnya, dengan penambahan kasus kumulatif mingguan yang juga bertambah dari 13.000 menjadi 30.000. Angka positivity rate juga naik sampai dengan 3,9 persen. Jeda waktu kenaikan sekitar 10-14 hari.

"Ini menunjukkan laju penularan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat memang signifikan bertambah. Jadi, lajunya semakin cepat penularannya semakin banyak," tuturnya.

Libur panjang ketiga 28 Oktober sampai 1 November 2020, di mana lonjakan kasus terlihat tiga pekan setelah liburan. Namun, ternyata memang pada saat libur panjang jumlah orang yang diperiksa juga semakin sedikit sehingga jumlah yang ditemukan positif COVID-19 pada pekan libur itu juga turun di angka 22.000.

Di libur panjang itu, angka positivity rate 13,44 persen. Satu pekan kemudian dan seterusnya jumlah pemeriksaan bertambah terus dan jumlah kumulatif mingguan positif juga bertambah. Jika positivity rate naik, itu berarti terjadi pertambahan laju penularan.

"Positivity rate adalah jumlah berapa banyak orang yang positif dari seluruh orang yang diperiksa, semakin banyak jumlah yang positifnya berarti laju penularannya semakin tinggi di daerah tersebut, yang kita harapkan adalah semakin rendah," ujarnya.

Pada level nasional, dampak libur panjang itu mulai terlihat tiga pekan setelah liburan, di mana positivity rate meningkat 1,30 persen secara absolut dibandingkan pekan sebelumnya. Meskipun jumlah pemeriksaan menurun, angka kumulatif mingguan naik menjadi 31.847.

Penularan semakin tinggi pada pekan keempat dan kelima setelah libur panjang sehingga kenaikan absolut 3,87 persen. Oleh karena itu, perlu diwaspadai agar tidak terjadi lonjakan kasus di libur panjang berikutnya di akhir 2020. Salah satunya dengan protokol kesehatan, antara lain #jagajarakhindarikerumunan, #pakaimasker, dan senantiasa #cucitangan.

*Konten ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus