Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Radiolog intervensi di Zen Multispeciality Hospital, India, Rahul Sheth, mengatakan penyintas Covid-19 dapat meningkatkan kekentalan darah yang bisa menyebabkan penggumpalan darah. Berbagai penelitian menyatakan infeksi Covid-19 menyebabkan pembekuan darah di arteri yang bertanggung jawab membawa darah kaya oksigen ke tubuh dari jantung atau trombosis arteri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sheth menjelaskan ketika aliran di arteri tersumbat karena penggumpalan darah, maka tidak ada pasokan oksigen ke bagian tubuh. Ketika mempengaruhi bagian kaki, maka dapat menyebabkan nyeri yang parah atau perubahan tubuh yang tidak normal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jika tidak diobati akan berkembang menjadi gangren dengan amputasi atau pengangkatan anggota badan untuk menyelamatkan nyawa pasien,” katanya, seperti dilansir dari Indian Express.
Bukan hanya itu, gumpalan darah ini juga dapat menyebar ke seluruh tubuh dan merusak organ tubuh lain.
“Ada semakin banyak bukti hubungan antara Covid-19 dan kejadian trombotik arteri karena banyak penyintas Covid-19 menderita anggota badan dan pembekuan darah yang mengancam jiwa di arteri kaki,” jelasnya.
Konsultan pengobatan perawatan kritis dan direktur ICU Rumah Sakit Wockhardt, Bipin Jibhkate, memperingatkan agar tidak menunda pengobatan apabila sudah merasakan gejala pada tubuh. Gejala-gejala itu seperti pembengkakan dan nyeri kaki, nyeri dada, mati rasa, dan kelemahan pada tubuh. Untuk mencegah trombosis arteri, orang perlu menerapkan gaya hidup sehat.
“Cobalah mengurangi asupan natrium dalam makanan, hindari merokok karena dapat membahayakan kesehatan, dan cobalah untuk terus bergerak sebanyak mungkin. Sangat penting untuk berolahraga setiap hari dan ini dapat mencegah pembekuan darah,” kata Jibhkate.
Tindak lanjut yang tepat untuk mengobati dalam waktu 24 jam setelah timbulnya gejala. Pengobatan yang tepat akan mencegah komplikasi dan anggota badan dapat diselamatkan dari gangren dan amputasi.
“Waktu 12 hingga 24 jam pertama sangat penting karena sirkulasi darah perlu dipulihkan. Jangan anggap enteng nyeri kaki yang parah atau perubahan abnormal pada tubuh, terutama pada masa pasca-Covid,” jelas Sheth.