Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Beda Sahabat Sejati dan Oportunis? Intip Pengalaman Ammar Zoni

Ammar Zoni tidak menyalahkan orang-orang yang mempengaruhinya untuk menjajal narkoba. Pun ia tidak menyalahkan teman-teman yang menjauhinya.

26 Desember 2017 | 16.47 WIB

ilustrasi sahabat (pixabay.com)
material-symbols:fullscreenPerbesar
ilustrasi sahabat (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ammar Zoni mengatakan, jeratan ganja memberinya banyak hikmah. Selain melihat kebesaran hati bapak dan kesetiaan Ranty Maria, ia kini mampu membedakan mana sahabat sejati dan mana orang-orang oportunis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ammar Zoni tidak menyalahkan orang-orang yang mempengaruhinya untuk menjajal narkoba. Pun ia tidak menyalahkan teman-teman yang menjauhinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Memang saya yang mau menggunakan itu. Seandainya saya berani berkata tidak, tragedi ini tidak akan terjadi. Memang ini salah saya. Saya pernah memakai narkoba. Yang penting, bagaimana saya tidak kembali menggunakannya. Dan memang, saya tidak ingin menggunakannya lagi,” ia menukas.

Baca juga: 
Khasiat Ikan, IQ Tinggi Tidur pun Nyenyak
Cemas Akibat Popularitas? Ini Solusi yang Dijalani Daisy Ridley
Mengenal Depresi dari Lirik Lagu, Simak 4 Lagunya Jonghyun SHINee

Usai menemui Ranty, Ammar Zoni teringat Giorgino Abraham. Tak banyak yang peduli pada Ammar saat ia terjatuh.

Gino, demikian Giorgino disapa, salah satu dari yang sedikit itu. Ammar tak akan pernah lupa momen ketika Gino menjenguk dan memeluknya. Dengan berlinang air mata, Gino berkata, “Yang sabar. Kamu harus kuat. Saya ada baik saat kamu ada di atas maupun jatuh.”

Saat itulah Ammar Zoni sadar, Giorgino Abraham sahabat sebenarnya. Gino tahu ketika Ammar mulai mengencani narkoba. Bintang sinetron Berkah Cinta itu menghargai pilihan Ammar sambil bersikukuh pada keputusannya menjaga jarak dengan barang laknat.

Masih segar dalam ingatan Ammar, saat ia asyik mengganja, Gino menasihatinya dengan mengatakan, “Kamu kalau memakai itu, ketergantunganmu akan makin parah. Kamu menyiakan hidup. Itu sama saja kamu tidak bersyukur. Hidupmu sudah berkecukupan. Nanti kalau berlanjut, kamu bisa tersangkut hukum. Menyesal kamu nanti.”

“Saya mengiakan nasihat Gino sambil tetap mengkonsumsi narkoba. Saya mengabaikan peringatannya. Sejujurnya, saya malu padanya. Yang membuat saya bersyukur, Gino tidak malu untuk menerima saya lagi,” tutur Ammar Zoni dengan mata berkaca. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus