Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Teh merupakan minuman yang terbilang populer dan memilki akar yang kuat di dalam budaya Indonesia. Hal ini tentu didasari dengan banyaknya varian olahan minuman dengan bahan dasar teh yang mudah dikonsumsi dan digemari oleh masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan begitu banyak penggemar teh, Sheraton Tea Talk di Hotel Sheraton Senggigi menggelar lokakarya teh yang diikuti 60 penggemar dan praktisi teh di Lombok. Lokarkarya ini kerja sama hotel tersebut dengan perusahaan teh Dilmah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Didesain untuk penggemar dan praktisi yang ingin memperbarui pengetahuan tentang teh, lokakarya ini dilakukan dengan menggabungkan teori dan demo. Lokakarya juga dilengkapi dengan praktik langsung untuk memperluas wawasan para peserta mengenai topik-topik yang dibahas selama lokakarya.
Dalam lokakarya ini dihadirkan Branch Manager PT David Roy Indonesia Christina Hambali dan peracik teh Cakra Virajati asal Boyolali yang merupakan pemilik Kedai Teh Dialog dan penulis buku Tea Mixology. Cakra Virajati pernah beberapa kali memenangkan kompetisi teh bergengsi di Indonesia.
Lokakarya dimulai dengan sesi pertama oleh Christina Hambali, Branch Manager PT David Roy Indonesia yang merupakan distributor utama untuk Dilmah di Tanah Air. Pada sesinya, Christina memaparkan beberapa materi dasar di balik secangkir teh yang disuguhkan, termasuk mengenai sejarah dan budaya teh, beberapa kategori teh yang tersedia, dan proses pembuatannya.
Sesi pertama ini dilanjutkan dengan pemaparan mengenai cara menyeduh teh yang ideal dan diikuti dengan sesi menyeduh dan merasakan teh. Pada sesi ini, para peserta mendapat penjelasan tentang cara menyeduh, membedakan kategori-kategori teh, serta mengenal aroma dan rasa pada setiap teh yang disajikan.
Adapun Cakra Virajati memaparkan materi-materi seputar cara meracik teh, termasuk teknik-teknik bartending, seni membuat minuman berbahan dasar teh, serta peluang bisnis teh. Sesi ini diakhiri dengan demo tentang peracikan teh dan kompetisi yang diikuti beberapa peserta lokakarya.
Dalam sesinya, Cakra membuat salah satu minuman yang terinspirasi dari keberadaan menu lauk Singang di Sumbawa atau sup kuah asam yang segar dan gurih yang bahannya bisa bermacam-macam, mulai dari ikan, ayam, udang, hingga kepiting. Dia menggunakana teh oolong (salah satu jenis teh selain white tea, green tea, oolong tea dan black tea), kunyit, jahe, serai, tomat, lemon, kecap Inggris, dan Tabasco dan sirup. ‘’Saya kasi garnish nori. Rasanya manis asam dan gurih tapi disisi lain juga menyegarkan,’’ ujarnya kepada Tempo.co.
Cakra menjelaskan bahwa terdapat tren menjual minuman teh di coffee shop. ‘’Tidak semua pengunjung bisa minum kopi,’’ katanya.
Ia menyebutkan bahwa pasca-Covid-19, masyarakat masih membutuhkan minuman kesehatan salah satunya adalah teh.
Selain itu tren minuman teh saat ini dengan rasa buah-buahan. Di daerah tropis utamanya Indonesia, minuman dengan rasa buah masih menjadi primadona. Selanjutnya ada minuman dengan rasa bunga-bungaan. Selanjutnya ada minuman dengan rasa nostalgia yaitu minuman yang bisa mengingatkan memori yang masa lalu seperti teh tubruk.
Dia mengatakan bahwa di Jawa, ada beberapa merek teh yang jadi primadona seperti Gopek, Sintran, Tjatoet. Teh ini bisa dikreasikan menjadi bergam minuman kekinian. ‘’Dan ini bisa menjadi peluang usaha. Selain itu juga tren rasa unik. Sekarang di mal-mal ada es teh dikasih keju, rasanya unik. Rasa baru ini bisa menjadi primadona,’’ katanya.
Kemudian ia juga mengatakan teh leci juga biasa ditambahkan bahan lain misalnya tambah lemon atau rose atau mawar. ‘’Ini akan menciptakan rasa yang unik,’’ ujarnya. I
Selesai loka karya dilanjutkan kegiatan afternoon tea, peserta dapat mencicipi beberapa kudapan yang dipasangkan dengan racikan teh khusus. Menu yang disediakan antara lain adalah Salmon Éclair Cream Cheese yang dipasangkan dengan racikan teh dengan Dilmah Elixir of Pure Ceylon Black Tea with Peach Flavor, Tuna Cheese dan Arrancini yang dipasangkan dengan seduhan dingin dari Dilmah Oolong Tea with Jasmine Petals, dan Caramelized Popcorn yang dipasangkan dengan seduhan hangat dari Dilmah English Breakfast Tea.
Director of Food and Beverages Sheraton Senggigi Beach Resort Sebastian Suanda melihat bahwa potensi pengembangan teh dan varian olahan minumannya cukup besar. Sayangnya, wadah untuk hal ini belum terlalu banyak tersedia di Pulau Lombok. Maka dari itu, mereka menghadirkan lokakarya ini untuk memberikan sarana yang tepat bagi mereka yang ingin memperdalam pengetahuan mereka mengenai teh.
SUPRIYANTHO KHAFID
Pilihan Editor: 4 Cara Membuat Teh Talua Otentik khas Minangkabau