Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alison Fox seorang penulis kuliner menyebut dirinya telah berkeliling dunia, mengunjungi 45 negara. Ia bepergian sejauh itu untuk berwisata kuliner, memburu makanan enak bagi vegetarian. Menurut Alison, ia sudah menjadi vegetarian atau vegan selama 21 tahun. Selama berpetualang rasa itu, hanya diet yang membatasinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, sesekali petualangannya terantuk keterbatasan. Misalnya, saat ia tak tahu mengenai kecap ikan, yang jadi bumbu masakan Thailand -- sehingga ia melanggar pantangannya. Atau terpaksa harus memakan ramen instan. Lalu, setelah berkeliling di 45 negara, pada akhirnya Alison menyimpulkan inilah makanan vegetarian terlezat di muka bumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kuliner Jalanan di New Delhi
India adalah salah satu negara yang paling ramah terhadap vegetarian di muka bumi. Dengan sebagian besar warganya yang menghindari daging karena alasan agama.
Di India, makanan vegetarian tersedia di mana pun. Bahkan makanan tak perlu ditandai dengan label dot merah atau hijau sebagai penanda makanan vegan atau bukan. Namun untuk menemukan rasa autentik, Anda harus berkeliling ke jalanan. Begitu petuah Alison Fox.
Di India, makanan vegetarian tersedia di mana pun. Bahkan makanan tak perlu ditandai dengan label dot merah atau hijau sebagai penanda makanan vegan atau bukan. Foto: Emad Aljumah/Getty Images
Di Old Delhi terdapat Delhi Food Walks untuk tamasya kuliner dengan berjalan kaki. Menu yang direkomendasikan berupa aloo chaat (kentang goreng dengan chutneys pedas dan tajam), paratha diisi dengan kentang atau keju, dan jalebis renyah -- yang pecah dengan sirup manis ketika Anda menggigitnya.
Tur Makanan Vegan Thailand
Di Thailand, juru masak selalu menambahkan kecap ikan pada segala jenis makanan - setidaknya hampir semuanya. Dan bagi seorang vegetarian, itu bisa sangat sulit. Untungnya, terdapat makanan lezat yang tak berkecap ikan, seperti ketan mangga lezat, tetapi kadang-kadang Anda ingin mie sarat saus ikan. Hidangan lain berupa salad kacang, kari merah tahu, dan panekuk nasi kelapa sambil menikmati sejarah kuliner vegetarian di negeri ini.
Ketan mangga merupakan hidangan vegan yang paling digemari di Thailand. Foto: Koen van Den Heuvel/Getty Images
Makanan Lezat di Reykjavik
Ketika memikirkan makanan di Islandia, Anda mungkin berpikir tentang ikan hiu yang difermentasi atau ikan kering – tentu itu sangat bukan vegetarian. Tapi jangan takut, makanan ramah vegan sangat mudah ditemukan di Reykjavik dan tersedia di beberapa tempat paling keren di kota.
Di Fish Market, wisatawan vegan bisa menemukan resto yang enak. Restoran ini memiliki hidangan roti dengan bawang putih. Lalu adapula hidangan steak kacang dengan apel dill dan lemon. Lalu vodka yang dicampur dengan kelapa, cordian yuzu, cordian, grapefruit, dan jeruk nipis.
Pesta Mediterania di Tel Aviv
Masakan Israel cenderung ramah vegetarian dengan staples seperti hummus, falafel, dan shakshuka. Negara ini juga kebetulan memiliki beberapa produk segar dan paling enak, dengan bahan tomat dan kepala kembang kol, yang dipanggang lambat.
Masakan Israel cenderung ramah vegetarian dengan staples seperti hummus, falafel, dan shakshuka. Foto: Angelina Borowska/Getty Images
Di Tel Aviv, Anda dapat berhenti di hampir semua restoran dan menemukan sesuatu yang vegetarian di dalam menu. Acar bisa ditemukan pada banyak masakan, yang umumnya ditambahkan ke dalam sandwich falafel atau salad tabbouleh. Tapi Anda tidak boleh melewatkan pizza dengan lada hitam, crème fraîche, dan sedikit tomat di North Abraxass atau hummus di Abu Hassan. Kemudian, baklava basah dari Pasar Carmel yang ramai dan sibuk.
Hotel Vegan di Pantai California
Pergi ke restoran yang semuanya vegetarian bisa membuat Anda tidak perlu menavigasi menu, tetapi tinggal di hotel all-vegan menjadikan segalanya lebih mudah. Menginap di Stanford Inn by the Sea di pantai Mendocino (sekitar 150 mil dari San Francisco) untuk relaksasi dan menikmati hidangan vegan.
Selain bersantai di kamar, wisatawan vegan bisa meyewa kano atau sepeda untuk berolahraga. Kemudian, ke restoran hotel untuk memulai makan dengan taco jamur trumpet royale, yang dihancurkan dan dicacah dengan cruda nanas. Lalu berlanjut ke sepiring paprika merah panggang dan tahu tomat kering ricotta ravioli dengan capic marinara bawang putih.
Stanford Inn by the Sea menyediakan beragam hidangan vegan. Foto: The Stanford Inn
Mencicipi Anggur di North Fork
Percaya atau tidak, tidak semua anggur ramah vegan. Bahkan, anggur dapat diproses dengan hal-hal seperti gelatin atau putih telur. Namun, di Perkebunan Anggur Shinn Estate di Long Island's North Fork, mereka mencantumkan bahan-bahan tepat pada label - termasuk bentonit, atau tanah liat, yang mereka gunakan untuk merapikan anggur.
The Inn, menawarkan tempat tidur mewah yang sangat indah di rumah pertanian tahun 1880-an yang telah dipugar. Di hotel ini tamu dihidangkan kue chip cokelat buatan rumah, sarapan dengan wafel, dan \anggur yang ramah vegan.
Hidangan Khas Florence
Italia adalah surga bagi pecinta kuliner vegetarian. Florence memiliki pasta al-dente yang sempurna dan pizza yang renyah dan kenyal. Tanpa adanya keju, pada dasarnya hidangan Italia sangat ramah bagi vegetarian.
Pusat makanan di Florence ini memiliki koleksi hidangan vegan, Food Hall. Tempat ini selalu jadi incaran penggemar hidangan vegan. Foto: Busa Photography/Getty Images
Di Mercato Centrale di Florence, wisatawan bisa menikmati pasta truffle putih dari Il Tartufo Luciano Savini. Di resto ini, Anda bisa menikmati pasta dengan jamur truffle putih yang dipotong tipis dan saus krim. Roti pizza bianca renyah dengan sayuran hijau pedas atau pizza marinara tanpa keju.
Sementara kota Roma menyajikan gazpacho kacang hijau dengan almond mousse dan keripik kentang ungu. Untuk hidangan utama berupa pasta tagliolini dengan saus vegetarian-carbonara dan cannoli dengan keju almond-ricotta. Sebagai penutup nikmati es krim raspberry dan saus jeruk.