Bermanfaat Saling Melengkapi, Apa Perbedaan Probiotik dan Prebiotik?

TEMPO.CO, Jakarta - Mikroorganisme bakteri baik probiotik bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Probiotik berguna melawan bakteri jahat untuk keseimbangan dalam tubuh. Ada pula prebiotik, jenis serat yang menjadi makanan untuk bakteri baik (probiotik) di dalam usus.

Perbedaan probiotik dan prebiotik?

1. Probiotik

Mengutip Cleveland Clinic, probiotik merupakan kombinasi mikrobakteri, jamur (termasuk ragi), virus, dan protozoa. Probiotik bertahan dalam usus setelah dimakan. Jika dikonsumsi sewajarnya, akan bermanfaat baik untuk saluran penceraan.

Merujuk keterangan Let's Eat Healthy, bakteri probiotik sudah lama dikaitkan dengan beberapa produk susu fermentasi, di antaranya yoghurt, keju, kefir. Sebab, produk susu mampu membentuk mikrobiota usus dan pengangkut yang ideal untuk bakteri probiotik.

Pertama, produk susu dapat melindungi bakteri probiotik dari kadar asam yang tinggi dalam perut. Itu memungkinkan banyak probiotik mencapai usus. Kedua, pendinginan produk susu membantu meningkatkan kestabilan probiotik.

Mengutip Gastroenterology Consultants of San Antonio (GCSA), probiotik mencegah atau mengobati diare yang disebabkan infeksi atau antibiotik. Probiotik bermanfaat memperbaiki sistem sindrom iritasi usus besar, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi peradangan alergi.

2. Prebiotik

Meski prebiotik ada dalam suplemen yang dijual bebas di pasaran. Mengutip Healthline, akan lebih baik jika mengutamakan konsumsi prebiotik alami dalam sayur dan buah. Sayur dan buah yang mengandung serat prebiotik, antara lain polong-polongan, buncis, gandum, pisang, berry, asparagus, bawang putih, daun bawang.

Ketika sampai di usus, jenis makanan itu akan dimakan bakteri baik (probiotik), kemudian diubah menjadi asam lemak rantai pendek atau butirat. Produksi butirat di usus besar tidak dapat dipertahankan tanpa asupan serat prebiotik yang memadai.