Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekilas buah ciplukan memiliki bentuk yang mirip dengan tomat ceri. Sama-sama bulat kecil. Sementara tomat ceri umumnya berwarna merah, buah ciplukan berwarna kuning.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buah ini seolah malu-malu karena terbungkus atau tersembunyi di dalam kelopak bunga. Teksturnya renyah dan kecut segar. Mengutip laman Sehatq, buah ciplukan baik untuk kamu yang sedang diet dan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buah ciplukan kaya antioksidan untuk mencegah kerusakan sel tubuh akibat paparan radikal bebas. Kandungan antioksidan ini juga bermanfaat untuk mengatasi peradangan, terutama yang sering merasa nyeri otot dan asam urat.
Bagi yang sedang berusaha menurunkan berat badan, buah ciplukan bisa menjadi alternatif camilan karena kaya serat dan rendah kalori. Tentu sudah tahu, untuk menurunkan berat badan maka kuncinya adalah mengurangi asupan kalori.
Buah Ciplukan (Physalis minima Linn). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Buah ciplukan mengandung vitamin K yang berguna dalam proses pembekuan darah. Bila kekurangan vitamin K, maka darah akan sulit membeku dan berisiko mengalami perdarahan dala waktu yang lama.
Sebelum makan buah ciplukan, kamu harus bisa mengientifikasi apakah buah itu sudah matang atau belum. Buah ciplukan yang belum matang berwarna hijau, dan yang sudah matang berwarna kuning oranye. Buah ciplukan yang masih muda mengandung racun atau biasa disebut solanin yang mengakibatkan gangguan pencernaan, seperti kram perut dan diare.