Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cacar Monyet di Jakarta: Gejala dan Cara Mencegah Penularannya

Cacar monyet penyakit yang dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya hewan pengerat dan primata seperti tikus, monyet, atau tupai.

23 Oktober 2023 | 15.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi virus cacar monyet. Kasus positif pertama di Indonesia dalam wabah cacar monyet yang terbaru di dunia saat ini telah ditemukan pada Sabtu, 20 Agustus 2022. (Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cacar monyet atau monkeypox (Mpox) adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. Cacar monyet merupakan penyakit yang dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gejala cacar monyet mirip dengan cacar biasa. Namun gejala mpox biasanya lebih ringan. Setelah tertular virus mpox, biasanya dibutuhkan 6 hingga 13 hari untuk gejala muncul. Namun, biasanya bisa berkisar dari 5 hingga 21 hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari Healthline, gejala awal cacar monyet yaitu:

- Demam, ini merupakan gejala pertama
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Kelelahan
- Menggigil
- Pembengkakan kelenjar getah bening, juga dikenal sebagai limfadenopati

Setelah demam berkembang, ruam biasanya akan muncul 1 hingga 3 hari kemudian. Ruam akan muncul pada :

- Wajah
- Telapak tangan
- Telapak kaki
- Mulut
- Alat kelamin
- Mata, termasuk konjungtiva dan kornea

Ruam dapat muncul sebelum atau setelah demam dan disertai gejala seperti flu lainnya. Ruam yang terkait dengan mpox terdiri dari lesi yang berkembang dalam urutan berikut:

- Makula, atau lesi datar yang berubah warna
- Papula, atau lesi yang sedikit terangkat
- Vesikel, atau benjolan dengan cairan bening
- Pustula, atau benjolan dengan cairan kekuningan
- Keropeng
- Setelah lesi mengering dan keropeng, ruam akan mengelupas.

Gejala cacar monyet ini umumnya berlangsung 2 hingga 4 minggu dan dapat hilang tanpa adanya pengobatan.

Cacar monyet dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Vaksin yang dikembangkan untuk cacar juga memberikan perlindungan terhadap cacar monyet. Vaksin ini hanya direkomendasikan untuk orang-orang yang telah terpapar, atau kemungkinan akan terpapar mpox.

Beberapa orang yang berisiko lebih tinggi terkena paparan Mpox adalah:

- Seseorang yang telah melakukan kontak dekat dengan seseorang dengan Mpox.
- Seseorang yang pernah berhubungan seks dalam dua minggu terakhir dengan seseorang yang terkena mpox.
- Melakukan hubungan seks di klub, pemandian atau tempat seks komersial lainnya dalam enam bulan terakhir.
- Pernah berhubungan seks di sebuah acara atau lokasi di mana Mpox menyebar.
- Mmiliki pasangan seks yang pernah berada dalam salah satu situasi di atas.

Orang-orang yang berisiko terkena Mpox harus divaksinasi sebelum atau sesegera mungkin setelah terpapar. Selain vaksin, cara lain untuk membantu mencegah penyebaran mpox termasuk:

- Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi (terutama hewan yang sakit atau mati).
- Menghindari kontak dengan tempat tidur dan bahan lain yang terkontaminasi virus.
- Masak secara menyeluruh semua makanan yang mengandung daging hewani atau bagiannya.
- Sering mencuci tangan dengan sabun dan air.
- Menghindari kontak dengan orang-orang yang mungkin terinfeksi virus mpox.
- Mempraktikkan seks yang aman, termasuk penggunaan kondom.
- Mengenakan masker yang menutupi mulut dan hidung saat berada di sekitar orang lain.
- Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi virus cacar monyet.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus