Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Meskipun hingga saat ini belum muncul laporan masuknya kasus cacar monyet di Indonesia, namun sebaiknya harus tetap waspada.
Anda harus melakukan beberapa pencegahan cacar monyet dikarenakan cacar monyet merupakan penyakit zoonis yang artinya dapat menular dari hewan ke manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cacar monyet dapat menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti monyet, tikus dan tupai atau melalui benda yang telah terkontaminasi virus.
Pertamakali Bermula di 1970
Pada tahun 1970, kasus cacar monyet pada manusia pertama kali dilaporkan dan terjadi di Republik Demokratik Kongo, benua Afrika.
Kasus cacar monyet pada manusia telah banyak terjadi di negara-negara kawasan Afrika Barat dan Tengah seperti Republik Afrika Tengah, Liberia, Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, dan Sierra Leone.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari fkm.unair.ac.id, beberapa pekan terakhir, masyarakat Indonesia resah karena ada kabar mengenai kejadian penyakit menular cacar monyet pada seorang turis berusia 38 tahun dari Nigeria yang sedang mengikuti lokakarya di Singapura pada akhir April lalu.
Turis tersebut dinyatakan positif mengidap cacar monyet awal Mei lalu dan 22 orang yang kontak dengannya dikarantina selama 21 hari untuk memantau perkembangan penularan penyakit ini.
Maka dari itu, sebagai bentuk pencegahan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) telah mengaktifkan alat deteksi panas di pintu-pintu pelabuhan kapal dan bandara udara untuk memindai penumpang terutama dari Singapura dan Afrika yang suhu tubuhnya lebih dari 37,5°Celsius. Kemudian KKP akan memeriksa kondisi tubuh sesuai gejala penyakit cacar monyet.
Namun, hingga saat ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memang menyatakan hingga saat ini belum ditemukan kasus positif penyakit menular cacar monyet (monkeypox) di Indonesia.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dan World Health Organization (WHO) memberikan langkah langkah pencegahan berikut ini:
1. Hindari kontak langsung dengan hewan sumber virus terutama golongan rodensia dan primata (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah monkeypox terjadi).
2. Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik yang telah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
3. Memisahkan pasien penderita yang terinfeksi cacar monyet dari orang lain yang bisa berisiko terinfeksi.
4. Pastikan Anda selalu mencuci tangan dengan sabun dan air atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol, setelah kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi.
5. Saat merawat penderita, jangan lupa untuk selalu menggunakan alat pelindung diri. Sebaiknya tenaga kesehatan, laboratorium, maupun orang orang yang diduga terpapar dengan penderita dan spesimennya diberikan vaksin smallpox.
Sebagai pencegahan cacar monyet lainnya, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat Indonesia untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Kemudian apabila berkunjung ke daerah terjangkit, sebaiknya hindari mengonsumsi atau menyentuh daging hewan yang tidak dimasak dengan benar (kurang dari 75 derajat Celsius).
RINDI ARISKA
Baca juga : Waspada Cacar Monyet, Sekali Lagi Kenali Gejala-gejalanya