Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Perempuan biasanya merasa risih saat melihat bulu tumbuh di bagian ketiak. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah untuk dengan mencukur bulu ketiak. Padahal cara mencukur yang salah dapat menyebabkan kulit ketiak menghitam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dokter kulit kecantikan Kevin Maharis, sangat penting untuk mengetahui cara mencukur bulu ketiak agar kulit di sekitarnya tidak menghitam. “Pertama, alat cukur harus sering-sering diganti, saat mencukur juga tidak boleh pakai sabun, tetapi harus menggunakan krim khusus untuk cukur,” ujarnya, saat ditemui di Balai Resital Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kevin Maharis menjelaskan, alat cukurnya sebaiknya diganti setelah tiga kali pemakaian. Namun, jika memiliki bulu ketiak lebih tebal, alat cukur harus lebih sering diganti. Sebaliknya, jika bulu ketiak lebih tipis dapat menggunakannya lebih dari tiga kali. Selain itu, bila memiliki alergi pada produk krim khusus untuk mencukur, sebaiknya hindari menggunakan sabun tapi gunakan bedak bayi sebagai penggantinya.
“Sebaiknya cukur ketiak setelah mandi hangat, dan cukur tidak boleh berkali-kali bolak-balik. Hanya boleh dilakukan 1-2 swipe,” lanjut Kevin. Setelah mencukur, bersihkan menggunakan handuk, tidak boleh digosok tapi dilakukan dengan cara menepuk sampai bersih.
Kalau kulit terasa perih setelah dicukur, hindari pemakaian deodoran atau parfum. Tunggu sampai kulit tidak terasa perih lagi, sebelum menggunakan deodoran atau gunakan bedak sebagai gantinya. Kevin mengingatkan langkah-langkah mencukur ini harus diingat jika tidka ingin kulit ketiak menjadi hitam. Namun, tidak perlu takut untuk mencukur bulu ketiak. “Bulu ketiak yang sering dicukur tidak akan membuatnya tambah lebat, tapi bisa menjadi semakin kasar,” ujarnya.
