Cara Mengakali Isolasi Mandiri di Rumah Kecil

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien Covid-19 tanpa gejala umumnya disarankan untuk isolasi mandiri di rumah. Tujuannya untuk memutus mata rantai penularan kepada orang lain. Sedangkan buat yang memiliki gejala, maka akan dirujuk untuk menjalani perawatan di rumah sakit.

Buat yang isolasi mandiri idealnya hanya boleh dilakukan oleh orang yang tidak berisiko tinggi, yakni dengan gejala ringan dan tanpa penyakit penyerta atau komorbid. Lingkungan rumah pun mendukung. Namun, pada kondisi tertentu, misalnya RS atau tempat isolasi terpusat penuh, terpaksa isolasi di rumah meski syarat-syarat tidak terpenuhi. Hal ini berbahaya karena meningkatkan risiko penularan dalam keluarga.

Berikut cara isolasi mandiri di rumah jika fasilitas terbatas menurut dr. Adininggar, spesialis penyakit dalam, dikutip dari akun Instagramnya.

Kamar tidur
Idealnya, kamar tidur yang digunakan pasien Covid-19 harus terpisah dari anggota keluarga yang lain. Bila terpaksa satu kamar, maka pasien harus tidur di kasur yang berbeda dengan jarak kurang lebih 1 meter. Bila ada jendela, lebih baik buka jendela dan pastikan sirkulasi udara di kamar baik. Bila menggunakan kipas angin, arahkan aliran angin ke luar.

Kamar mandi
Bila hanya ada satu kamar mandi di rumah, usahakan ada ventilasi yang baik bila sedang digunakan. Beri jeda waktu penggunaan selama 30 menit hingga 1 jam dengan anggota keluarga lain. Bersihkan rutin kamar mandi dengan air, sabun, atau disinfektan, terutama permukaan yang sering dipegang bersama, seperti gagang pintu, saklar lampu, keran, penyiram jamban.