Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasien Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan diimbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Isolasi mandiri perlu dilakukan dengan benar sesuai anjuran pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak hanya melakukan protokol kesehatan secara ketat di rumah, kebersihan lingkungan tempat isolasi mandiri juga penting untuk diperhatikan. Kepala Unit Sanitasi dan Lingkungan di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Siti Kurnia Astuti, menjelaskan limbah rumah tangga ada beberapa jenis, yakni anorganik, organik, limbah B3, dan limbah menular.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya, masyarakat membuang sampah-sampah ini dicampur dalam tempat sampah yang sama. Padahal, penanganan masing-masing jenis sampah ini berbeda-beda.
"Dalam penanganan sampah infeksius di rumah, misalnya masker, ada beberapa tips, di antaranya gunting masker sebelum dibuang. Jika wadah pembuangan sudah memenuhi 2/3 bagian dari kapasitas, segera ditutup dan diikat plastiknya, lalu beri label bertuliskan limbah infeksius pada wadah,” ujar Kurnia.
Mekanisme pembuangan limbah menular seperti ini selain dapat mencegah penularan dapat pula membantu pekerjaan petugas kebersihan dalam memilah-memilah sampah. Kurnia menjelaskan jenis disinfektan yang sebaiknya digunakan untuk barang-barang di rumah tidak harus sama dengan di rumah sakit.
Pilih yang mengandung sodium hipoklorit 5 persen (dapat ditemukan pada cairan pemutih dan pembersih lantai), atau yang mengandung hidrogen peroksida H2O2 kadar 0.5 persen. Cairan disinfeksi dapat dibuat dengan perbandingan 1:9.
"Misalnya, satu tutup botol sodium hipoklorit dilarutkan dengan sembilan tutup botol air," sebutnya.
Adapun, pembersihan dapat dibagi menjadi tiga kategori, yakni proses yang dilakukan untuk menghilangkan materi organik dan anorganik di permukaan barang, disinfeksi atau proses yang dilakukan untuk menghilangkan mikroorganisme, dan dekontaminasi, proses yang dilakukan untuk menghilangkan organisme sampai ke spora.
Dari ketiga jenis metode pembersihan ini, proses pembersihan dan disinfeksi yang biasa dilakukan di rumah. Kurnia menyarankan untuk proses pembersihan rumah sebaiknya dilakukan rutin setiap hari pada permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu.
Kemudian, dalam proses pembersihan ini terdapat urutan-urutan yang disarankan, seperti pembersihan dilakukan dari area yang tinggi dulu baru ke area yang rendah dan pilih area yang lebih bersih dulu baru kemudian ke area yang paling kotor.
Dalam proses pembersihan permukaan barang dapat menggunakan lap mikrofiber. Lap jenis ini lebih baik dalam mengikat kotoran. Sebelum memulai pembersihan, semprot lap dengan cairan disinfektan lalu lakukan pembersihan dengan arah sejajar dan pastikan menjangkau seluruh permukaan.
Selain itu, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan terkait keamanan pada orang yang melakukan pembersihan. Dia menuturkan cairan disinfektan tergolong bahan B3 yang memiliki efek samping sehingga sebelum memulai pembersihan jangan lupa menggunakan APD seperti masker, sarung tangan karet, celemek plastik, dan sepatu tertutup. Ingat, jaga selalu kebersihan rumah di masa pandemi Covid-19.