Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cegah Klaster Keluarga, Pakar Ingatkan Penerapan Protokol Kesehatan di Rumah

Klaster keluarga penularan COVID-19 semakin banyak. Pakar pun memberi imbauan untuk menerapkan protokol kesehatan di rumah.

3 Oktober 2020 | 17.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi penggunaan masker, sebagai salah satu upaya penyebaran virus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19, Prof. Dr. dr. Syamsul Arifin MPd., mengatakan penerapan protokol kesehatan selama berada di rumah dapat mencegah munculnya klaster keluarga yang belakangan semakin mengkhawatirkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jangan sampai kita abai saat di rumah. Justru lingkungan keluarga sangat rentan terjadi penyebaran COVID-19 jika ada satu saja yang membawa virus," ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diakui Syamsul, selama ini kebanyakan dari masyarakat disiplin protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan hanya saat berada di luar rumah. Namun berbeda sikap ketika berada di rumah bersama keluarga. Semuanya bebas beraktivitas seperti tidak ada pandemi COVID-19.

Untuk itulah mau tidak mau atau suka tidak suka protokol kesehatan seharusnya juga diterapkan saat di rumah dan seyogyanya menjadi kebiasaan baru.

"Sebagai orangtua, penetapan protokol kesehatan di rumah menjadi edukasi ke anak-anak agar mereka selalu disiplin menyikapi pandemi ini," tutur Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.

Ditegaskan Syamsul, ancaman penyebaran COVID-19 pada klaster keluarga adalah nyata dan justru paling rentan terjadi mengingat semua orang yang beraktivitas di luar rumah kembali ke kehidupan keluarga, di mana orang secara tidak sadar menularkan virus saat kembali ke rumah.

Ancaman COVID-19 klaster keluarga terutama terjadi akibat penularan sekunder. Penularan sekunder didefinisikan sebagai beberapa atau semua anggota keluarga terinfeksi dalam waktu dua minggu setelah timbulnya gejala kasus primer.

Menurutnya lagi, setiap keluarga memiliki faktor risiko penularan COVID-19 yang berbeda karena kondisi kesehatan, luas rumah, jumlah yang tinggal, serta siapa saja yang beraktivitas di luar. Ada sembilan hal disarankan Syamsul yang wajib dilakukan, yaitu pertama selalu selektif dalam beraktivitas di luar rumah hanya untuk hal-hal penting dan mendesak saja.

Kedua, selalu perhatikan ventilasi dan sirkulasi udara dalam rumah dengan rutin membuka jendela pada pagi hari. Ketiga, menghindari jabat tangan, pelukan, dan ciuman yang tidak perlu, terutama untuk anggota keluarga yang rentan, seperti anak-anak dan lansia.

Keempat, selektif menerima kunjungan orang lain ke rumah dan sebaiknya silaturrahmi diutamakan melalui daring saja sementara waktu. Kelima, penuhi nutrisi yang seimbang dan istirahat yang cukup sehingga imunitas seluruh anggota keluarga menjadi kuat terhadap serangan COVID-19.

Keenam, teratur melakukan aktivitas fisik dan olahraga di rumah minimal 30 menit dalam sehari. Ketujuh, rutin melakukan penyemprotan disinfektan berbasis klorin atau etanol untuk pembersihan rumah, terutama untuk barang atau bagian yang sering disentuh, seperti gagang pintu.

Kedelapan, segera periksakan kesehatan anggota keluarga jika sakit sehingga dapat dengan cepat dideteksi keberadaan virus. Terakhir, terapkan protokol kesehatan berupa rutin mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah membuang ingus, setelah batuk atau bersin, serta menjaga jarak dengan anggota keluarga lain yang rentan bagi yang sering keluar rumah.

"Pastikan juga penggunaan masker di rumah untuk merawat orang yang sakit atau yang sedang sakit meskipun dengan gejala ringan. Terdapat penelitian yang dilaporkan Peng Yang, PhD. dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Beijing tentang penggunaan masker di rumah tangga dapat menurunkan transmisi 79 persen," tandas pria yang menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya itu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus