Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Daging Putih Versus Merah, Mana Lebih Baik untuk Kesehatan?

Anda lebih suka makan daging merah seperti kambing atau sapi atau daging putih seperti ikan dan ayam? Kira-kira daging mana yang baik untuk kesehatan?

12 Juni 2019 | 14.00 WIB

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Perbesar
Ilustrasi daging merah. Pixabay.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Walaupun kaya akan protein dan kalsium, orang tua tentu pernah menasihati Anda untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi daging merah karena kadar kolesterolnya. Oleh karena itu, tak sedikit yang menyarankan untuk mencampur daging merah (sapi dan kambing) dengan daging putih (ayam dan ikan) guna menyeimbangkan nutrisi.

Baca: Tips Mengatur Pola Makan saat Lebaran agar Tetap Sehat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Rupanya, sebuah temuan baru yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa daging putih juga tak kalah berbahaya dengan daging merah ketika berbicara mengenai tingkat kolesterol. Para ahli dari sektor Aterosklerosis di rumah sakit anak, Oakland Research Institute di California, Amerika Serikat lantas menyelidiki hubungan potensial antara daging putih dan kadar kolesterol.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dipimpin oleh penulis dan ilmuwan senior, Ronald Krauss, para peneliti mulai melihat bagaimana mengkonsumsi berbagai jenis daging berdampak pada jumlah lipid dan lipoprotein. Hal ini akhirnya akan menyebabkan timbunan lemak yang bisa menyumbat arteri.

Dalam hal ini, relawan pria dan wanita dibagi menjadi dua kelompok yang bergantung pada diet masing-masing. Kelompok pertama mengonsumsi asam lemak jenuh tingkat tinggi secara teratur, sementara yang lain mengonsumsi asam lemak jenuh tingkat rendah.

Para peserta, berusia 21 hingga 26 dan dengan BMI antara 20 dan 35, kemudian secara acak ditugaskan untuk mengkonsumsi daging merah, daging putih dan diet protein non-daging. Selama empat minggu, sampel darah dari masing-masing pun dikumpulkan. Rupanya, ditemukan bahwa kedua daging merah dan putih meningkatkan kadar kolesterol lebih dari protein nabati.

Menariknya, peningkatan kadar kolesterol tidak terkait dengan asupan tinggi lemak jenuh. "Ternyata ini secara utama disebabkan oleh peningkatan partikel LDL (low-density lipoprotein) yang besar," kata Krauss seperti yang dilansir dari Men’s Health pada 11 Juni 2019.

Baca: Tips Mengolah Daging untuk Hidangan Lebaran agar Tidak Alot

Sebaliknya, sumber protein non-daging seperti sayuran, kacang-kacangan dan susu terbukti paling bermanfaat untuk kadar kolesterol. "Temuan ini sesuai dengan rekomendasi mempromosikan diet dengan proporsi tinggi makanan nabati. Sebab dapat dibuktikan bahwa ternyata kedua kategori protein daging menghasilkan konsentrasi LDL yang sama-sama lebih tinggi,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | MENSHEALTH

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus