Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Dampak Asap Rokok pada Pertumbuhan Janin

Dokter mengatakan asap rokok yang dihirup atau terhirup ibu hamil dapat mengganggu tumbuh kembang janin dalam kandungan.

5 Desember 2022 | 09.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita hamil merokok. babycarejournals.co

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perhatian buat keluarga perokok. Spesialis kandungan dan kebidananan Ryandra Prakasa Tryastama mengatakan asap rokok yang dihirup atau terhirup ibu hamil dapat mengganggu tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Asap rokok mengandung karbon monoksida dan nikotin, itu bisa berakibat buruk untuk kehamilan. Karbon monoksida dapat menghambat aliran darah dari ibu ke janin, jadi akan menghambat pertumbuhan pada janin" kata Ryandra pada seminar "Pengaruh Asap Rokok terhadap Tumbuh Kembang Anak" di Kota Bandung, 4 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan semakin banyak asap rokok yang diisap atau terisap selama masa kehamilan juga bisa membuat berat badan bayi saat lahir menjadi rendah. Selain itu, rokok juga bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

Mengurangi jumlah rokok yang diisap bagi ibu hamil perokok tidak akan mengeliminasi kemungkinan terjadinya komplikasi pada ibu hamil.

"Hal terbaik adalah berhenti merokok sebelum hamil. Kalau saat hamil terbiasa merokok, sebisa mungkin berhenti merokok dari awal masa kehamilan," imbaunya. "Dan jika bayi lahir sebelum waktunya atau prematur, maka berat badannya menjadi rendah dan ada kemungkinan terjadinya gangguan otak pada bayi."

Awas sisa asap!
Sementara itu, spesialis anak dr. Agustina menambahkan saat asap rokok diembuskan oleh perokok aktif maka asapnya akan menempel di ruangan, di permukaan baju, selama 2-3 jam.

"Jadi kalau ada orang tua merokok maka asapnya menempel di baju, di rambut, di ruangan. Itu bertahan selama dua sampai tiga jam. Dan jika dalam kurun waktu itu orang tuanya menggendong anak maka bisa terhirup oleh anaknya," jelasnya.

Dia menyarankan orang tua perokok dan memiliki anak untuk merokok di luar rumah atau jangan di dekat anak. "Kalau mau merokok dan di rumah ada anak kecil, maka merokoklah di luar, jangan di dalam ruangan. Bahkan, kalau bisa merokok di lapangan atau kebun," katanya.

Sekembalinya ke rumah usai merokok, Agustina menyarankan untuk mengganti baju yang dipakai saat merokok dan mandi. "Jadi hampir mirip dengan antisipasi COVID-19. Beres merokok, ganti baju dan mandi karena asapnya nempel di rambut, di tubuh juga. Itu menempel hingga dua jam jika tidak mandi sehabis merokok," tandasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus