Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepergian Bondan Winarno akhir bulan lalu menyisakan catatan medis yang layak kita pelajari.
Sebelum mangkat, Bondan Winarno, presenter program Wisata Kuliner menyusun kronologi riwayat kesehatan sejak 2005. Salah satunya menyebut, penggembungan aorta atau dalam bahasa medis disebut aorta aneurysm. Konon fenomena ini erat kaitannya dengan gagal jantung.
Apa sebenarnya aorta aneurysm? Selain aorta aneurysm, adakah kelainan lain pada jantung yang patut diwaspadai?
Jantung manusia terdiri empat ruang yakni atrium kiri, ventrikel kiri, atrium kanan, dan ventrikel kanan. Dr. Erik Rohmando Purba, SpPD dari RSU Bunda Jakarta menerangkan, masing-masing ruang di jantung memiliki peran penting. Darah yang masuk ke atrium kiri berasal dari paru-paru, darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari seluruh tubuh.
Baca juga: 20 Pilihan Kado Natal dan Tahun Baru untuk Penggemar Otomotif
“Darah yang keluar dari ventrikel kiri (melalui aorta) asalnya dari paru-paru. Ia mengalir ke seluruh tubuh. Sementara darah yang keluar dari ventrikel kanan melewati arteri pulmonalis. Arteri ini membawa darah yang kaya karbondioksida ke paru-paru. Masing-masing atrium dan ventrikel memiliki katup yang bisa membuka dan menutup secara otomatis,” ujar Erik di Jakarta, pekan lalu.
Aliran darah yang melintasi katup ini searah. Agar aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh maupun sebaliknya berjalan lancar, maka katup harus membuka dan menutup maksimal. Saat darah terkumpul, tekanannya meninggi, katup terbuka, dan darah pun mengalir.
Setelah darah mengalir, tekanan pada katup merendah sehingga ia menutup kembali. Masalah muncul saat terjadi kelainan pada katup jantung kita. Erik menyebut, ada dua kelainan yang biasanya terjadi di katup jantung.
“Pertama, stenosis yakni saat katup tidak mampu membuka dengan sempurna sehingga aliran darah keluarnya cuma sedikit. Akibatnya, jantung berpotensi menggembung karena kelebihan 'stok' darah. Kedua, regurgitasi. Katup tidak menutup sempurna akibatnya, darah yang berisi oksigen dan sari makanan balik lagi ke jantung,” ia mengulas.
Baca: 5 Penyebab Liburan Kelabu, Intip 10 Solusinya
Kelainan ini bisa diperbaiki dengan mengganti katup lewat operasi. Penggantian katup jantung dilakukan oleh dokter bedah toraks. Erik mengungkap, penyakit atau kelainan pada katup jantung acap kali disebut bom waktu bagi kesehatan karena tidak memiliki gejala. Kelainan lain di seputar jantung yang patut diwaspadai adalah aorta aneurysm.
“Aorta aneurysm adalah pelebaran dinding pembuluh darah aorta yang asalnya dari ventrikel kiri. Karena melebar, dinding menjadi tipis sehingga gampang sobek. Kalau sobek, pembuluh darah pecah dan bisa memicu kematian. Ini biasanya dipicu oleh hipertensi. Dalam beberapa kasus malah tidak diketahui penyebabnya sama sekali,” Erik menerangkan.
Jika anggota keluarga Anda mengalami serangan jantung, jangan berpikir dua kali untuk melarikannya ke rumah sakit. Pertolongan pertama yang dilakukan di rumah sakit, kata Dr. Erik, harus memperhatikan faktor ABC (Airway Breathing Circulation).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tim dokter biasanya akan mengecek penyebabnya. Kalau penyebabnya fungsi jantung yang buruk, tim dokter memberikan bantuan untuk memaksimalkan pompa jantung. Kemudian, pasien direkomendasikan menjalani operasi. Jika didapati aorta aneurysm, tim dokter akan ekstra hati-hati mengingat setiap saat pembuluh darah pasien bisa pecah,” sambung dia.
Hal lain yang menarik dari catatan medis almarhum Bondan Winarno, kesemutan yang dirasakan di ujung-ujung jari tangan kanan.
Publik kemudian bertanya, benarkah kesemutan pertanda awal serangan jantung? Dalam pandangan Erik, ada banyak faktor yang membuat tangan dan kaki kita kesemutan.
Baca juga: Menulis Status di Facebook Bisa Jadi Buku, Pita Garuda Contohnya
Seperti gangguan saraf, gula darah meninggi, dan neuropati perifer yakni kondisi medis yang ditandai dengan kerusakan sistem saraf tepi yang mengirim informasi dari otak dan sumsum tulang untuk setiap bagian tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini