Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Badung - Selama ini burger dianggap sebagai makanan yang komplemennya tak bisa diulik-ulik. Isinya sudah pasti roti, patty, timun, tomat, bawang bombai, dan saus mayones. Kalaupun berinovasi, varian burger hanya diotak-atik sebatas ukurannya. Ada burger mini, ada burger raksasa.
Atau, cuma rotinya yang dikreasikan. Misalnya diganti dengan roti hitam dan variasi lain. Kekhawatiran akan keluarnya rasa burger dari pakemnya muncul bila komplemen utama di dalam roti bulat itu diubah. Akibatnya, burger terkesan menjadi makanan yang cukup membosankan.
Chef Anang Nur Ikhsan, ahli masak Street Resto di Petinget, Seminyak, Bali, mendobrak pakem masak burger yang itu-itu saja. "Saya tambahkan jamur kancing pada menu burger di sini," katanya, Februari lalu, di restoran yang berada di lingkungan Hotel Ibis Styles Petitenget itu.
Awalnya, burger jamur kancing terdengar cukup aneh. Tak terbayang apa jadinya tekstur jamur yang lembek dipadukan dengan roti, patty, dan sayuran wajib olahan burger. Sudah pasti keberadaannya tak memberikan kontribusi apa pun. Sebab, bakal "tertelan" dengan komplemen lain yang lebih kuat secara rasa dan tekstur.
Namun tangan-tangan ahli Chef Anang ternyata menampik impresi atau kesan awal tersebut. Jamur kancing yang ditempatkan di bagian paling atas lapisan burger sebelum ditutup dengan roti, justru memiliki rasa yang paling mendominasi.
Jamur yang kecil tersebut memberi sentuhan rasa asin dan gurih yang tak biasa seperti burger pada umumnya. Bahkan ketika dikunyah bersamaan dengan roti, keju, dan patty, jamur itu mengikat rasa serta membuat rasa burger jadi nge-blend atau padu.
Inovasi burger jamur kancing karya Chef Anang berangkat dari keisengannya mengolaborasikan komplemen-komplemen masakan western. Jamur kancing, yang dibudidayakan masyarakat Prancis sebagai menu masakan sejak abad ke-17, dicoba dipadukan dengan patty yang juga merupakan makanan khas orang-orang Eropa. Ternyata keduanya menghasilkan santapan yang harmonis.
Burger jamur kancing di Street Resto dihargai Rp 65 ribu. Menu ini biasa menjadi menu makan siang atau makan malam para tamu. Sembari menyantap burger yang tak biasa, pengunjung akan menikmati suasana restoran yang lekat dengan sentuhan arsitektur industrial safari.
Artikel lain: Chef Harada Meninggal Dunia, Ini Menu Andalannya yang Dirindukan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini