Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ariska Sinaga dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia mengingatkan orang berusia 20 tahunan yang dengan penyakit degeneratif biasanya mengalami komplikasi di usia 40 tahun apabila tak ditangani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di usia 20 tahunan masih kerja pertama kali, belum banyak penghasilan. Komplikasi biasanya muncul di umur 40 tahun, saat puncak-puncaknya karir," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menyebutkan penyakit seperti tekanan darah tinggi dan diabetes sebagai contoh penyakit degeneratif yang banyak ditemukan pada usia 20 dan 30 tahunan. Sementara bila mundur pada 10 tahun ke belakang, penyakit ini banyak dialami yang berusia 40 tahunan. Ia menemukan dalam beberapa bulan terakhir sekitar 4-5 pasien diabetes tipe 2 di usia 20 tahun.
Berbicara komplikasi, diabetes misalnya, yakni serangan jantung dan stroke, infeksi kaki yang berat sehingga dapat mengakibatkan amputasi, gagal ginjal stadium akhir, dan disfungsi seksual. Peraih gelar spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia itu menyebut biaya pengobatan yang akan dikeluarkan pun akan lebih banyak.
Pengobatan tertunda pandemi
Dia lalu mengingatkan sebagian pasien penyakit, khususnya diabetes, tak menyadari kondisinya. Ada kasus seorang yang berkonsultasi ke dokter karena demam namun setelah mendapatkan pemeriksaan lengkap ditemukan diabetes.
"Tidak selalu yang terkena diabetes harus ada riwayat keluarga, kalau ada harus waspada," tegasnya.
Saat ini terjadi peningkatan biaya medis di Indonesia, salah satunya inflasi biaya kesehatan. Survei 2021-2023 menunjukkan inflasi medis di Indonesia meningkat 13,6 persen di 2023 yang sebelumnya 12,3 persen di 2022. Penyebab lain yakni penundaan pengobatan, khususnya selama pandemi COVID-19 yang berujung komplikasi sehingga meningkatkan biaya perawatan.
"Misal ada masalah dengan batu empedu, sudah diminta operasi tetapi ditunda karena pandemi. Akhirnya berdampak buruk pada penyakit yang diderita, lebih banyak komplikasinya yang pasti meningkatkan biaya perawatan, durasi perawatan, dan tindakan-tindakan," papar Ariska.
Pilihan Editor: Mengenal Radikal Bebas, Molekul Berbahaya Sumber Penyakit