Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aya Kito penulis buku harian atau diari dari Jepang. Ia menuliskan pengalaman hidup dengan penyakit degeneratif saraf. Ia lahir pada 19 Juli 1962. Aya Kito meninggal pada 23 Mei 1988. Keseluruhan catatannya itu disusun menjadi satu buku berjudul 1 Litre no Namida yang berarti 1 Liter Air Mata. Buku itu juga dikenal sebagai A Diary of Tears.
Apa itu degenaratif saraf?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyakit degeneratif saraf adalah kondisi yang mempengaruhi cara kerja tubuh. Mengutip MedlinePlus, gangguan degeneratif saraf bersifat progresif. Artinya kondisi ini akan semakin memburuk setiap waktu.
Penyakit degeneratif saraf memengaruhi aktivitas tubuh. Gejala degeneratif saraf antara lain keseimbangan, gerak, berbicara, bernapas, dan fungsi jantung. Penyakit ini juga bersifat genetik atau keturunan. Penyebab lainnya juga akibat masalah medis seperti tumor atau stroke.
Degeneratif saraf juga meliputi penyakit lainnya Alzheimer, Sklerosis lateral amiotrofia, Ataksia Friedreich, Huntington, Lewy, Parkinson dan atrofi otot tulang belakang.
Gejala degeneratif saraf
Merujuk Cleveand Clinic, secara umum berbagai jenis kondisi degeneratif saraf menyebabkan gejala, antara lain:
1. Penyakit tipe demensia
Gejalanya kebingungan, kehilangan ingatan, kesulitan berpikir atau berkonsentrasi, dan perubahan perilaku.
2. Penyakit demielinasi
Gejala umum termasuk kesemutan atau mati rasa, nyeri, kejang otot, kelemahan dan kelumpuhan, masalah koordinasi dan kelelahan.
3. Penyakit tipe Parkinson
Gejala mempengaruhi gerakan tubuh menjadi lambat, gemetar, masalah keseimbangan, langkah terseok-seok dan postur membungkuk.
4. Neuron motorik
Penyakit neuron motorik mempengaruhi bagian otak dan sistem saraf yang berfungsi untuk kontrol otot.
Penyebab degeneratif saraf
Mengutip Verywell Mind berikut beberapa penyebab penyakit degeneratif saraf.
1. Kerusakan neuron
Degeneratif saraf diduga tersebab kerusakan neuron di otak. Neuron membentuk sistem saraf yang meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Ketika neuron rusak, maka tidak bisa menggantikan sendiri. Seiring bertambahnya usia, neuron-neuron ini mati. Seiring bertambahnya usia, otak menyusut.
2. Faktor lingkungan dan genetik
Sebagian besar kondisi itu diduga tersebab kombinasi faktor lingkungan seperti paparan jangka panjang terhadap racun dan bahan kimia tertentu. Dalam beberapa kasus, penyakit ini itu diwariskan melalui gen yang bermutasi yang menyebabkan degeneratif saraf. Kondisi pewarisan ini walaupun tidak mutlak, tapi bisa terpicu karena paparan faktor lingkungan itu.
3. Protein abnormal
Protein abnormal di otak juga diduga juga mempengaruhi degeneratif saraf. Protein abnormal menyebabkan sel saraf mati di otak. Contohnya seperti penyakit Alzheimer, protein yang dikenal sebagai beta-amyloid diduga memperburuk kondisi pasien.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.