Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dipicu Seks Bebas Orang Eropa, Begini Awal Mula Kenaikan Kasus Sifilis di Hindia Belanda

Kenaikan kasus sifilis di Hindia Belanda terjadi seiring gaya hidup orang Eropa pada zaman kolonial Belanda

12 Mei 2023 | 17.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Konspirasi tahun 1997, dimana Presiden Bill Clinton meminta maaf kepada para korban Tuskegee Syphilis Study. Karena studi ini, 600 orang Amerika pedesaan Afrika tewas akibat sifilis. lowlot.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementrian Kesehatan atau kemenkes mencatat terjadi kenaikan kasus sifilis. Kemenkes melaporkan kasus sifilis meningkat hampir 70 persen dalam waktu lima tahun sejak 2016 hingga 2022. Jejak penyakit itu dimulai seiring datangnya orang Eropa ke Hindia Belanda.

Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularan penyakit kelamin ini terjadi melalui hubungan seksual, kontak dengan luka terbuka orang dengan sifilis. Faktor lainnya melalui transfusi darah atau terkontaminasi. 

Penyakit kelamin sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda. Saat itu, bukan hanya mencemaskan dokter dan para moralis, tapi juga menimbulkan kekhawatiran pada tatanan politik. Mengutip laman unpad.ac.id. pada saat itu, pemerintah kolonial Belanda memberikan perhatian khusus pada persoalan penyakit kelamin. Hal ini ditandai dengan munculnya peraturan tentang praktik pelacuran pada tahun 1852 yang bertujuan menekan penyebaran penyakit kelamin.

Dikutip dari sumber yang sama, sejarawan Unpad, Gani A. Jaelani menyebutkan tahun 1852  pemerintah Kolonial Belanda mulai menangani masalah penyakit kelamin secara serius. Hal itu ditandai dengan diberlakukannya Undang-undang pelacuran yang bertujuan menekan penyebaran penyakit kelamin.

Gani menyebutkan bahwa angka penyebaran penyakit kelamin pada masa kolonial Belanda paling tinggi terjadi pada kaum militer dan para pekerja perkebunan. Hal ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah karena kedua kelompok tersebut merupakan pondasi kekuasaan kolonial.  

Pada saat itu orang Eropa banyak membuka perkebunan sehingga jika pekerja banyak yang sakit, tentu produksi akan menurun. Yang paling menakutkan bila pekerja tersebut terserang sifilis karena pada saat itu belum ditemukan obatnya. Mulanya, pemerintah kolonial menganggap bahwa penyebaran penyakit kelamin ini berasal dari orang-orang pribumi. Namun pada perkembangannya, hal tersebut terbantahkan. 

Seorang dokter di Batavia, Van der Burg mengatakan bahwa sifilis banyak menyebar pada masyarakat yang sudah diinfiltrasi oleh orang Eropa. Sifilis berkembang di daerah-daerah yang tidak banyak ditinggali oleh orang Eropa dan di wilayah seks bebas. Van der Burg mengatakan bahwa sifils merupakan kado pertama yang dibawa oleh peradaan Barat di Hindia Belanda. 

Pilihan Editor: 5 Tahun Sifilis Melonjak 70 Persen, Apa Penyebab dan Gejala Infeksi Bakteri Itu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus