Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dokter Anak Ingatkan Kebanyakan Kasus Polio tanpa Gejala

Semua orang perlu terlibat dalam kesuksesan imunisasi polio karena penyakit yang disebabkan virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan.

29 Juli 2024 | 20.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes kepada seorang anak saat pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa 23 Juli 2024. PIN Polio di Kota Palu menargetkan pemberian imunisasi kepada 57 ribu anak selama sepekan pelaksanaan kegiatan tersebut. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak Kanya Ayu mengatakan banyak kasus polio yang gejalanya sangat ringan, bahkan tidak bergejala sama sekali, sehingga orang tidak sadar ia berisiko menularkan virus tersebut ke orang lain. Ia mengingatkan orang tua memberikan vaksin polio untuk anak dan bagi tenaga kesehatan untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai penyakit itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kanya meminta semua orang terlibat dalam kesuksesan imunisasi polio. Ia mengatakan polio adalah penyakit yang disebabkan virus dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, bahkan kematian akibat meningitis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi virusnya itu menyerang sistem saraf. Salah satunya bisa sampai ke sistem saraf pusat, yaitu di otak, menyebabkan meningitis. Jadi, polio sampai hanya dengan lumpuh, enggak, karena dia sampai menyebabkan kematian juga," katanya dalam siaran oleh Kementerian Kesehatan, Senin, 29 Juli 2024.

Menyebar lewat fekal oral
Kanya menjelaskan virus tersebut disebarkan melalui fekal oral. Misalnya ada anak terinfeksi polio yang buang air besar sembarangan di sungai atau ada yang membuang popok yang terdapat virus polio, maka ada risiko virus  itu menyebar ke mana-mana.

Dia menyebut polio dapat menyerang siapa pun, terutama balita yang imunisasi polionya tidak lengkap. Penyakit polio tidak dapat disembuhkan sehingga yang terpenting adalah memberikan imunisasi yang komplet.

"Dan jangan lupa, yang paling penting adalah cakupannya juga harus tinggi. Jadi, cakupan imunisasi harus tinggi agar herd immunity kepada lingkungan terbentuk," ujarnya.

Menurutnya, agar kekebalan komunal terbentuk, perlu cakupan sebesar 90-95 persen. Selain imunisasi, pola hidup yang bersih dan sehat juga perlu diterapkan mengingat jalur penyebaran virus melalui fekal oral.

"Buang air besar harus yang benar di jamban, di MCK. Cuci tangan setelah dari toilet, pakai sabun dan air mengalir. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjelang makan, menyiapkan makanan, masak, dan bermain dengan material tanah," imbaunya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus