Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Proses renovasi rumah yang biasanya memakan waktu lama, harga material yang fluktuatif, keinginan tambahan untuk membeli aksesori ekstra, dan ide mengubah desain karena mendapat inspirasi dadakan membuat pemilik rumah pusing memikirkan anggaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karenanya arsitek dari perusahaan penyedia jasa desain bangunan dan kontraktor, Jettaliving, Jefri Buntoro, menyarankan pemilik rumah menyiapkan biaya tak terduga 10-15 persen dari anggaran yang ditetapkan. Baca: LPDP Kembali Buka, Intip Tips Siapkan Beasiswa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ingin lebih hemat? arsitek sekaligus co-founder penyedia jasa desain bangunan, Broadgate, Grace Lisa Susanto, menyarankan Anda merenovasi hunian sekaligus. “Dari segi biaya, pembelian material dalam jumlah lebih banyak cenderung lebih murah. Terlebih harga material dan furnitur semakin mahal seiring waktu. Jika renovasi dilakukan secara bertahap, biaya sebenarnya menjadi lebih mahal,” Grace menjelaskan. Baca: 5 Aktivitas Seksual Ini Tingkatkan Keintiman dengan Pasangan
Pertanyaan yang kemudian muncul, jika dana yang dimiliki hanya cukup untuk merenovasi dua atau tiga ruangan, mana yang harus diutamakan? Grace merekomendasikan ruang keluarga dan dapur sebagai prioritas.
Ruang keluarga merupakan pusat aktivitas yang menjadi jiwa dari sebuah rumah, sedangkan dapur menambah nilai kemewahan hunian. Dapur, dalam pandangan Grace, ruang yang paling sering diekspos setelah ruang keluarga dan ruang tamu. Baca: Tren "Virtual Reality", Tilik Dampaknya untuk Anak
Di pengujung percakapan, Jefri menambahkan, “Ruang tidur utama juga perlu mendapat perhatian lebih karena di sanalah pemilik rumah mengawali dan mengakhiri seluruh kegiatan dalam sehari. Karenanya perlu untuk menata ruang tidur utama agar pemilik rumah merasa nyaman, tidak jenuh ketika berada di sana.”