Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mentri Luar Negeri Retno Marsudi memiliki gaya busana yang khas. Dia kerap terlihat mengenakan busana berwarna gelap. Hal ini karena menurut Retno warna tersebut paling aman digunakan ketika melaksanakan tugas sebagai diplomat yang banyak melakukan pertemuan dan acara resmi kenegaraan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun supaya gaya busananya tidak terlihat terlalu polos, wanita yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah ini kerap menggunakan beragam aksesori. Seperti pita, obi, bros, syal, dan perhiasaan. Ini yang membuatnya mengkoleksi beragam aksesori.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberi keterangan pada media seputar pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Istana Bogor, Jawa Barat, 24 Juli 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
“Baju saya hampir semua hitam, karena itu harus ada statement yang membuat hitam menjadi tidak dark and plain. Itulah fungsi aksesori bagi saya,” ungkap Retno Marsudi dalam wawancara khusus dengan ANTARA di kantor Kemlu, Jakarta, Senin.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyaksikan Menlu Latvia Edgars Rinkevics menandatangani buku tamu saat tiba di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat 19 Juli 2019. Kunjungan Menlu Latvia tersebut untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Latvia, diantaranya peningkatan kerja sama pariwisata, bebas visa untuk paspor diplomatik dan paspor dinas, serta ekonomi untuk mempromosikan minyak sawit berkelanjutan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Mentri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia itu menuturkan kegemarannya mengoleksi aksesori, terutama yang berbentuk unik dan asli Indonesia seperti mutiara dari Lombok. Retno, yang kerap tampil modis dengan padu padan busana yang cocok, mengaku selalu menyempatkan waktu pada malam hari sebelum tidur untuk menyiapkan baju dan aksesori yang akan ia kenakan keesokan harinya.
“Saya memang suka (fashion), dalam artian saya tidak mau monoton (dalam berbusana),” ujar mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu.