Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Miom atau fibroid rahim merupakan pertumbuhan otot dan jaringan yang terbentuk di dalam atau di dinding rahim (tumor jinak) dan bisa memunculkan gejala, termasuk perdarahan. Spesialis kandungan dan kebidanan Sigit Pradono Diptoadi mengatakan miom bisa menyebabkan sejumlah gejala seperti perdarahan yang banyak dan lama hingga nyeri saat berhubungan intim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Misalnya perdarahan lama dan banyak biasanya berkaitan dengan tumor yang tumbuh ke dalam dari rongga rahim. Kalau gejala penekanan itu pada miom tumbuh keluar dari rongga perut dan menekan organ sekitarnya," kata anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gejala lain bisa meliputi keputihan jangka panjang, sensasi tertekan, tergantung lokasi miom, misalnya bila tumbuh di kandung kencing maka gejala di saluran kencing lebih seperti sering buang air kecil. Selain itu, pasien juga bisa mengalami sembelit, pembesaran perut, nyeri saat berhubungan intim, nyeri punggung bawah, dan keguguran berulang.
"Meskipun demikian, beberapa perempuan juga tidak bergejala sehingga tidak menyadari mengidap fibroid,” jelasnya.
Waspadai faktor risiko
Berdasarkan penelitian pada 2019 yang dipublikasikan di jurnal BMC Public Health, kasus miom mencapai 226 juta di seluruh dunia dan 9,64 juta di antaranya merupakan kasus baru. Sekitar 20-25 persen kasus ditemukan pada perempuan berusia produktif sementara 30-40 persen pada perempuan di atas 40 tahun.
Di Indonesia, statistik kasus miom belum diketahui secara pasti. Namun, sebuah studi di salah satu rumah sakit di Bandung pada 2015 menunjukkan kasus baru miom berkisar antara 6,43-12,46 persen. Sigit mengatakan beberapa faktor risiko miom meliputi usia, menstruasi dini, terlambat menopause, ada riwayat miom pada anggota keluarga, obesitas atau berat badan berlebih, dan tidak punya anak.
Sigit mengingatkan pemilik faktor risiko perlu berhati-hati dan jika sudah terkena harus segera mengatasinya. Ia mengakui kebanyakan miom tidak menyebabkan komplikasi serius namun jika dibiarkan bisa menimbulkan rasa nyeri, perdarahan hebat yang menyebabkan anemia berat, infertilitas, dan keguguran, meski jarang. Selain itu, miom dengan jenis dan derajat tertentu juga berpotensi meningkatkan risiko di masa kehamilan, seperti hambatan pertumbuhan janin dan kelahiran prematur.
"Dengan demikian, tanpa disadari kasus miom yang tidak ditangani dengan baik juga akan memberikan beban ekonomi karena masa perawatan akan lebih lama dan juga butuh tambahan perawatan lain,” ungkapnya.
Pilihan Editor: Jenis Miom Tergantung Letaknya, Begini Cara Mengurangi Nyerinya