Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak yang Perlu Diperhatikan

Dokter memaparkan tanda dan gejala penyakit jantung bawaan pada anak yang bisa dideteksi. Berikut di antaranya.

14 Februari 2023 | 21.18 WIB

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi jantung (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang ditemukan sejak bayi dilahirkan. Kelainan ini terjadi pada saat janin berkembang dalam kandungan. Sebuah survei di Amerika Serikat menyatakan setiap tahun sedikitnya 35.000 bayi menderita kelainan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ketua Unit Kerja Koordinasi Kardiologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Rizky Adriansyah, memaparkan tanda dan gejala penyakit jantung bawaan (PJB) pada anak yang bisa dideteksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Tanda dan gejala PJB pada anak yang paling umum dan mudah diketahui adalah berat badan yang sulit naik,” kata Rizky.

Rizky mengatakan ada tanda-tanda lain yang bisa menjadi gejala PJB atau gagal jantung, seperti mudah lelah dan sesak napas. “Ini yang sering salah diagnosis, sering dianggap bahwa anak yang mengalami gejala itu sebagai penyakit asma, memang mirip namun bisa jadi itu tanda PJB,” imbuhnya.

Gejala tak disadari
Ia menambahkan gejala lain yang kerap tidak disadari orang tua misalnya mengalami pneumonia, sesak, dan flu yang berulang. “Ini terjadi berulang-ulang, misal sembuh sebentar nanti sakit lagi, sembuh nanti sakit lagi,” jelas Rizky.

Kondisi-kondisi seperti ini menurut Rizky boleh saja dilakukan skrining ke dokter spesialis jantung anak. Setelah diagnosis yang telah tegak dan tepat, dapat dilakukan ekokardiografi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ekokardiografi atau biasa disebut USG jantung adalah peralatan medis untuk memeriksa struktur dan fungsi jantung menggunakan gelombang ultrasonik.

Melalui teknologi tersebut, kelainan struktur dan kelainan irama jantung pada anak, bahkan janin, dapat terdeteksi. Pemeriksaan ekokardiografi ini dapat membantu memberikan gambaran tindakan apa yang perlu dilakukan sedini mungkin apabila bayi memang terdeteksi mengalami penyakit jantung. Selain pada bayi dan anak, deteksi struktur jantung yang cacat bisa dilakukan setelah struktur janin sempurna terbentuk atau pada saat ibu memasuki usia kandungan 16 minggu.

“Deteksi dini itu sangat krusial untuk mencegah kerusakan lebih jauh, bahkan kematian pada bayi,” tegas Rizky.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus