Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hari Anak Nasional, Ini Pesan Praktisi Kesehatan buat Orang Tua

Praktisi kesehatan Hari Anak Nasional menjadi pengingat bagi orang tua untuk menghindarkan anak dari penyakit menular.

23 Juli 2024 | 21.53 WIB

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes tahap pertama kepada seorang bayi di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa 23 Juli 2024. Pemprov Sulawesi Barat menggelar pelaksanaan vaksin polio tahap pertama dan kedua secara serentak di sejumlah kabupaten dengan target 227.691 anak yang berlangsung selama 12 hari. ANTARA FOTO/Akbar Tado
Perbesar
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes tahap pertama kepada seorang bayi di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa 23 Juli 2024. Pemprov Sulawesi Barat menggelar pelaksanaan vaksin polio tahap pertama dan kedua secara serentak di sejumlah kabupaten dengan target 227.691 anak yang berlangsung selama 12 hari. ANTARA FOTO/Akbar Tado

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Anak Nasional (HAN) setiap 23 Juli menjadi pengingat bagi orang tua untuk menghindarkan anak dari penyakit menular. Salah cara yang perlu dilakukan orang tua adalah memastikan anak mendapatkan imunisasi yang merata dan bermutu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Melindungi anak dari penyakit fisik, penyakit menular, dengan memastikan cakupan imunisasi tinggi, merata, bermutu," kata praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama, Selasa, 23 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia juga meminta orang tua memastikan anak mendapatkan 15 jenis imunisasi gratis dari pemerintah. Pastikan setiap anak mendapat ke-15 jenis imunisasi itu dari bayi baru lahir sampai dewasa. 

"Itu bisa didapat di posyandu, puskesmas, pos vaksinasi, dan fasilitas kesehatan secara gratis," paparnya.

Menurutnya, semua merek vaksin di fasilitas-fasilitas itu aman, sehat, halal, bermanfaat, dan berkualitas. "Karena sistem penyimpanannya juga sudah diatur dengan sangat baik," ujar Ngabila.

Perhatikan kesehatan mental
Selain penyakit menular, orang tua juga diminta memperhatikan kesehatan mental anak dengan memberi pola asuh yang efektif. Kemudian juga tidak merokok karena asap rokok terbukti dapat menyebabkan gangguan, tidak hanya pertumbuhan seperti anemia dan stunting tapi juga perkembangan mental, emosional, dan kognitif.

Di HAN ini, Ngabila juga menganjurkan konsep "CERDIK" untuk menjaga kesehatan fisik dan tumbuh kembang anak. C itu cek kesehatan rutin 6-12 bulan sekali. E maksudnya enyahkan asap rokok, baik perokok aktif dan pasif, karena sama-sama membahayakan kesehatan. Kemudian R berarti rajin beraktivitas fisik 20- 30 menit setiap hari, lima kali setiap minggu.

"Kemudian D, yakni diet atau makan makanan seimbang dengan konsumsi sayur dan buah 3-5 porsi sehari dan batasi konsumsi gula, garam, lemak karena berbahaya, bisa menyebabkan obesitas dan penyakit kronis," jelas Ngabila.

Selanjutnya I, berarti istirahat atau tidur cukup 7-8 jam sehari. K berarti kelola stres secara baik dengan menyalurkan hobi dan waktu khusus untuk keluarga.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus