Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan membuat para ibu hamil waspada demi keselamatan ibu dan jabang bayinya. Penggunaan kosmetik berbahaya salah-salah bisa berdampak pada janin di kandungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama hamil, ibu harus mewaspadai kandungan kosmetik yang berbahaya. Dilansir dari laman Healthline, Selasa, 30 Juni 2020, inilah beberapa kandungan kosmetik berbahaya yang harus dihindari ibu hamil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama adalah retinoid. Beberapa produk perawatan kulit anti-aging menggunakan retinol yang disebut retinoid. Retinoid bahkan dijuluki cawan suci karena dapat mengatasi jerawat dan geris halus, serta membantu sel-sel kulit permukaan agar terkelupas lebih cepat dan meningkatkan produksi kolagen untuk meremajakan kulit.
Produk yang beredar bebas di pasaran biasanya memiliki kadar retinoid rendah, sedangkan obat resep seperti Retin-A (tretinoin) dan Accutance (isotretinoin) mengandung dosis yang jauh lebih tinggi. Cacat lahir kerap diasosiasikan dengan dosis yang lebih tinggi.
Kedua adalah hidrokuinon yang bisa mencerahkan kulit atau mengurangi pigmentasi kulit. Sebenarnya tidak ada hubungan yang terbukti antara cacat bawaan yang parah dengan efek samping hidrokuinon.
Tetapi, tubuh bisa menyerap hidrokuinon dalam jumlah yang signifikan, yaitu 25 hingga 35 persen dibandingkan bahan lain. Sebaiknya penggunaan hidrokuinon dibatasi selama kehamilan.
Ketiga adalah oxybenzone yang sering digunakan dalam tabir surya. Meski terbukti efektif melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV), namun oxybenzone dikenal sebagai bahan kimia pengganggu endokrin.
Penggunaan oxybenzone saat kehamilan dikhawatirkan bisa mengganggu hormon dan mengakibatkan kerusakan permanen pada ibu dan bayi. Sebuah penelitian pada hewan saat 2018 menemukan bahwa paparan oxybenzone selama kehamilan membuat perubahan permanen pada kelenjar susu dan menyusui.
Selanjutnya adalah ftalat yang juga merupakan bahan kimia pengganggu endokrin. Ftalat yang paling sering ditemukan dalam kosmetik adalah diethylphthalates (DEP). Paparan ftalat ketika hamil dikaitkan dengan disfungsi reproduksi dan hormon.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Waspadai 6 Kandungan Berbahaya Pada Kosmetik