Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Jaga Pencernaan Sehat dengan Detoksifikasi Tubuh

Ada beberapa tanda yang mengindikasikan sistem pencernaan manusia sedang kotor dan bisa dibersihkan dengan detoksifikasi.

27 Juli 2021 | 19.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi serat (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem pencernaan harus dijaga kesehatannya. Ada beberapa tanda yang mengindikasikan sistem pencernaan manusia sedang kotor, seperti diare, sembelit, mual, dan sakit perut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika sistem pencernaan manusia sedang kotor atau tidak baik-baik saja bisa menimbulkan beberapa penyakit seperti maag dan GERD. Menurut definisi, detoks adalah sesuatu yang dimulai dan dihentikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ide umumnya adalah membersihkan tubuh dari beberapa substansi atau memulai ulang tubuh. Beberapa detoksifikasi bisa dilakukan dengan lembut, selama sehari atau dua hari dengan masih mengonsumsi makanan. Namun detoksifikasi lain bisa dilakukan dengan cara ekstrem selama berminggu-minggu dengan makanan atau minuman yang dibatasi," kata pakar nutrisi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Marisa Moore, dikutip dari Instyle.

Perlu diingat tubuh memiliki proses detoksifikasi alami sendiri. Organ detoks terkuat adalah hati, kata Nisha Chellam, dokter di Parsley Health. Itulah salah satu alasan mengapa ketika minum banyak alkohol, tubuh merasa perlu dibersihkan keesokan harinya. Segala sesuatu yang dimakan melewati saluran pencernaan dan kemudian disaring melalui hati untuk mengekstrak nutrisi.

Sayangnya, semakin banyak makanan olahan semakin keras hati akan bekerja untuk mengekstrak nutrisi dan mendetoksifikasi tubuh. Untuk itu, ada empat cara yang bisa dilakukan untuk detoksifikasi.

Perbanyak minum air putih
Sudah bukan rahasia lagi jika air putih memiliki manfaat yang sangat baik untuk tubuh. Selain sebagai kebutuhan harian tubuh, air putih juga sangat baik untuk kesehatan ginjal, paru-paru, jantung, dan sistem pencernaan. Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh menjadi salah satu penyebab sembelit. Saat mengalami dehidrasi, usus besar menyerap air yang menyebabkan feses menjadi keras dan
kering. Jadi, sebaiknya minum delapan gelas air dalam sehari.

Makan buah dan sayur
Selain air, tubuh juga sangat membutuhkan serat alami. Serat bisa didapatkan dari buah dan sayuran hijau, setidaknya 25-50 gram dalam sehari. Serat berfungsi untuk melunakkan feses yang merupakan sisa pembakaran makanan yang bercampur dengan kuman dan bakteri dalam tubuh sehingga ketika BAB lancar, usus atau pencernaan pun juga akan bersih.

Kelola stres
Stres dapat mempengaruhi kerja sistem pencernaan sehingga bisa menjadi salah satu cara untuk melancarkan BAB. Stres juga bisa mengganggu dinding pembatas usus yang melindungi tubuh dari bakteri. Serangan bakteri secara terus-menerus bisa menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan. Oleh karena itu, perlu mengelola stres dengan baik.

Konsumsi serat tambahan
Tak hanya sayur dan buah, serat juga bisa didapatkan dari mana saja. Anda mungkin harus mengurangi konsumsi makanan penyebab inflamasi. Ketika perlu menyesuaikan kembali sistem pencernaan, terutama jika mengalami kembung dan ketidaknyamanan, setel ulang sistem dimulai dengan menghilangkan makanan yang paling menyebabkan peradangan. Beberapa makanan yang mungkin menyebabkan peradangan atau sensitivitas termasuk gluten, susu, jagung, kacang tanah, sayur, dan buah warna gelap, yang termasuk makanan seperti tomat, dan paprika, dan kerang, kata Chellam.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus