Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kaitan Demam Berdarah dan Gangguan Kesadaran Menurut Dokter

Demam berdarah bisa menyebabkan penderita mengalami gangguan kesadaran karena adanya faktor penyerta seperti syok dan gangguan hati berat.

21 Juni 2022 | 21.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini masih menjadi salah satu penyakit tropis yang dapat berakibat fatal jika terlambat dalam penanganan sebab demam tidak seperti biasa dan dapat menghilang sendiri kala demamnya turun. Spesialis penyakit dalam RS Sari Asih Ciputat Kota Tangerang Selatan, dr. Laras Budiyani, mengatakan DBD bisa menyebabkan penderita mengalami gangguan kesadaran karena adanya faktor penyerta seperti syok, gangguan hati berat, gangguan elektrolit, atau terjadi pendarahan akibat trombosit yang terlalu rendah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penyakit DBD yang disebabkan virus nyamuk dengue bisa ditangani secara umum oleh layanan medis namun jika sudah mencapai gangguan kesadaran maka harus dilakukan pemulihan khusus," kata Laras.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada umumnya, penderita demam dengue mengalami demam yang naik turun. Saat demam turun bisa menandakan fase kritis, terutama jika mengalami penurunan trombosit yang signifikan. Penderita DBD yang sudah turun demamnya masih dapat mengalami penurunan trombosit dan kebocoran plasma dengan ditandai melalui peningkatan hematokrit hingga mengalami penurunan tekanan darah.

“Selain faktor imunitas, penyebab penderita mengalami fase berat adalah karena adanya komorbid yang menyertainya, semisal sudah lansia atau ada gangguan jantung sehingga menyebabkan memberat kondisinya,” paparnya.

Secara umum, penderita DBD mengalami beberapa fase yang diawali demam hingga masuk hari ketujuh. Kemudian mereda dan masuk ke fase pemulihan. Pemulihan dapat dilakukan dengan terapi medis sesuai kondisi yang dialami.

“Pada fase pemulihan dianjurkan untuk minum cukup cairan agar mencegah dehidrasi, cairan bisa didapat dari jus buah, larutan oralit, dan istirahat yang cukup sebelum beraktivitas seperti biasa dengan konsumsi makanan bergizi,” jelasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus