Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kenali 5 Penyebab Mati Rasa pada Pasangan

Istilah mati rasa tidak hanya dalam hal kesehatan saja, melainkan juga perasaan seseorang dengan pasangannya. Berikut beberapa penyebabnya.

12 Juni 2023 | 11.20 WIB

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic
Perbesar
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah mati rasa tidak hanya digunakan pada kesehatan saja, istilah ini juga cukup banyak digunakan sebagai ungkapan dalam sebuah hubungan. Dalam konteks hubungan, istilah tersebut bisa disebabkan karena berbagai macam hal. Tentu saja fase ini berbeda dengan rasa bosan, dan lebih mengarah ke kehilangan rasa cinta terhadap pasangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seorang pakar hubungan asal New York bernama Susan Winter menjelaskan, bahwa jika komunikasi antar pasangan hanya terjadi seperlunya, serta Anda tidak memperhatikan apa yang pasangan Anda katakan, secara mental berarti Anda sudah tidak memiliki rasa ketertarikan di hubungan Anda.

Istilah Mati Rasa Dalam Hubungan

Mati rasa juga dikenal dengan istilah emotional numbness. Melansir laman psikologi.unnes.ac.id, emotional numbness merupakan kondisi dimana seseorang tidak bisa merasa, mengekspresikan, atau mengidentifikasi emosinya sendiri. Gambaran emotional numbness juga semacam perasaan putus asa sekaligus hampa, baik yang dirasakan secara fisik atau emosional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dikutip dari emc.id, ada juga istilah lain yaitu anhedonia yang merupakan kondisi hilangnya minat seseorang pada kegiatan yang menyenangkan, atau hal-hal yang disukai. Misalnya, Anda gemar berolahraga namun Anda tidak bisa melakukannya lagi.

Adapun dalam hubungan, mati rasa pada pasangan secara istilah juga disebut sebagai Emotional Detachment. Melansir healthline.com adalah sebuah ketidakmampuan atau keengganan seseorang untuk terhubung dari orang lain secara emosional.

Berdasarkan laman verywellhealth.com, emotional detachment ini bisa melibatkan pemutusan emosi terutama bagi seseorang yang sedang menjalin hubungan. Pasalnya, mati rasa sendiri bisa menyebabkan masalah hubungan dan komunikasi, sulit merasakan dan mengungkapkan empati, hingga sulit mengatur emosi lainnya.

Penyebab Mati Rasa Dengan Pasangan 

Perasaan mati rasa pada pasangan tidak datang karena tiba-tiba. Dibaliknya terdapat penyebab yang membuat seseorang merasakan perasaan tersebut. Berikut beberapa penyebab yang mendasarinya. 

1. Menghindari konflik

Penyebab seseorang kehilangan rasa cinta pada pasangannya juga disebabkan karena menghindari konflik. Umumnya hal ini terjadi pada wanita, karena mereka lebih memilih mengubur perasaannya dengan alasan takut menimbulkan konflik. Akibatnya, rasa frustasi, benci, dan sakit hati akan menumpuk seperti bom waktu, dan bisa menghancurkan perasaan cintanya.

2. Realita kehidupan

Realita kehidupan bisa membuat pasangan mati rasa. Misalnya realita bahwa Anda sangat sibuk sehari-hari dan  tidak bisa membagi waktu dengan baik. Jika begini, pasangan akan merasa tidak percaya lagi dan realita ini juga akan memperburuk keadaan, khususnya bagi mereka yang sudah menikah. Perasaan tidak percaya tadi nantinya akan memunculkan pikiran negatif, yang akan dengan mudah juga menghilangkan perasaan cintanya terhadap pasangan.

3. Tidak memenuhi kebutuhan sebagai pasangan satu sama lain

Sepasang kekasih umumnya saling tertarik satu sama lain karena sifatnya. Namun seiring berjalannya waktu, pasangan juga bisa menunjukan sifat-sifat lain yang tidak membuat mereka tertarik, ini juga yang menyebabkan kebutuhan mereka tidak terpenuhi. 

Karenanya, sangat penting untuk mendiskusikan kebutuhan Anda pada pasangan. Tanyakan juga satu sama lain apa yang membuat Anda merasa dicintai dan diinginkan, kemudian sifat-sifat apa yang bisa ditoleransi atau tidak.

4. Sering bertengkar

Penyebab berikutnya adalah terlalu sering bertengkar. Beberapa pasangan memang ada yang saling ingin mengontrol satu sama lain. Pasangan ini akan lebih sering bertengkar, sering berteriak, atau mengatakan kata-kata yang menyakitkan pada pasangan, hingga  terjadi kekerasan fisik. 

5. Komunikasi yang tidak efektif antar pasangan

Komunikasi dengan pasangan merupakan hal yang penting untuk menjaga hubungan tetap terjalin dengan baik. Komunikasi adalah tentang bagaimana sebagai pasangan mau saling mendengarkan apa yang disampaikan dan mau mengerti perasaan antar pasangan. 

Bila komunikasi dalam hubungan tidak efektif dan tidak bisa saling memahami pikiran pasangannya, ini juga akan berpengaruh pada rasa cinta kepada pasangan.

AWALIA RAMADHANI 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus